Meskipun cukup bertentangan dengan standar sosial dan keindahan saat itu, Wilsdorf mempertaruhkan masa depan perusahaan dengan mendaftarkan nama Rolex sebagai merek dagang jam tangannya pada 1908.
BACA JUGA:Penemuan Arkeologis di Inner Mongolia, Cangkang Naga yang Mengungkap Sejarah Budaya Hongshan
BACA JUGA:Desa Bejijong, Tempat Bersejarah yang Membawa Kembali Kehidupan dan Kebesaran Majapahit
Lantas, pada 1914, sebagai pertunjukan awal atas bakatnya yang luar biasa, Wilsdorf meminta Pemerintah Inggris mensertifikasi Rolex sebagai jam tangan pertama yang lolos uji ketahanan dan akurasi yang biasanya hanya diberikan pada kronometer laut.
Sejak saat itu, perusahaan yang semula bernama Wilsdorf & Davis Ltd. berganti nama menjadi Rolex Watch Co. Ltd. pada 1915.
Menurut Britannica, pergantian nama ini disebabkan nama Wilsdorf terkesan memprovokasi prasangka anti-Jerman di Britania Raya selama Perang Dunia I.
Berhasil dengan ide sertifikasi tersebut, Rolex membuka kantor di Jenewa pada 1919 dan segera memindahkan kantor pusat ke Swiss.
BACA JUGA:Adakadabra! Inilah 4 Kitab Sihir Paling Tua Dalam Sejarah Dunia yang Pernah Ditemukan
BACA JUGA:Kekayaan Budaya Pulau Yap, Sejarah dan Makna Batu Rai sebagai Mata Uang Tradisional
Berselang tujuh tahun dengan berbagai percobaan, pada 1926, akhirnya Rolex memperkenalkan model Oyster yang tahan air dan kedap udara.
Saat itu, model Oyster Perpetual disebut sebagai jam tangan pemuntir otomatis pertama di dunia.
Kemudian, pada 1956, Rolex berinovasi lagi dengan memperkenalkan model Milgauss, yaitu jam tangan yang sangat tahan terhadap magnetisasi.
Sebelumnya, pada 1952, Rolex juga pernah memperkenalkan model jam tangan lebih murah bernama Tudor.
BACA JUGA:Adakadabra! Inilah 4 Kitab Sihir Paling Tua Dalam Sejarah Dunia yang Pernah Ditemukan
Rolex dengan Pesohor