BACA JUGA:Eksplorasi Sejarah Suku Musi Banyuasin, Mengenal Keberagaman Budaya di Sumatera Selatan
BACA JUGA:Penemuan Menakjubkan! Inilah 7 Penemuan Bersejarah yang Bikin Geger Dunia
Meskipun Maximus mengaku melakukan ini untuk melindungi agama Kristen.
sebagian besar menganggapnya sebagai upaya untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya.
Pertarungan antara Maximus dan Theodosius mencapai puncaknya pada tahun 388, ketika keduanya bertempur di medan perang.
Dalam pertempuran sengit itu, Theodosius berhasil mengalahkan Maximus, membunuhnya, dan memperkuat kekuasaannya atas kekaisaran Romawi Barat.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah dan Fakta Menarik Candi Arjuna dengan Situs Bersejarah di Ketinggian 2.093
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Kota Cibaduyut, Pusat Kreativitas Sepatu Bandung yang Menawan
Meskipun Maximus gagal mempertahankan kemerdekaan wilayahnya dari kekuasaan Romawi, ingatannya tetap hidup di tanah Wales.
Dalam legenda Wales, Maximus disebut sebagai salah satu pendiri sejarah bangsa itu.
Ia diyakini menikahi Elen, seorang tokoh penting dalam sejarah pasca-Romawi Britania, dan memperanakkan sejumlah dinasti Wales.
Bahkan, Maximus dikaitkan dengan legenda Raja Arthur.
BACA JUGA:Sebagian Wanita Sparta Punya Dua Suami, Mengupas Kisah Sejarah Yunani Kuno!
Menurut Geoffrey of Monmouth, Arthur mengklaim keturunan langsung dari Maximus dan Elen, memberinya alasan untuk memerintah Britania dan bahkan Roma!
Dalam cerita rakyat Wales, Maximus dikenal sebagai "Macsen Wledig" (Tuan Macsen).
Ia digambarkan sebagai seorang kaisar yang tampan dan bijaksana, yang terpesona oleh seorang wanita misterius di Wales dan kemudian menikahinya.