PAGARALAMPOS.COM - Di tengah upaya keras untuk memberantas korupsi, sebuah insiden mengejutkan terjadi di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bangka Belitung, menyorot pentingnya hubungan yang harmonis antara media dan lembaga hukum.
Insiden tersebut melibatkan seorang jurnalis senior yang mendapat respons arogan dari seorang pejabat setempat, menciptakan ketegangan yang tidak diharapkan di antara mereka.
Pada Kamis, 7 Maret 2024, seorang jurnalis senior dari Kantor Berita Online Bangka Belitung (KBO Babel Group), Ryan A Prakasa, berusaha mendapatkan informasi tentang dugaan korupsi di KONI Kabupaten Bangka tahun anggaran 2023 dari Asisten Intelijen (Asintel) Kejati Babel, Fadil Regan.
Namun, pertemuan tersebut berakhir dengan perdebatan ketika Fadil Regan menyangkal pertanyaan Ryan dengan nada tinggi dan sikap yang arogan.
BACA JUGA:Kerangka Manusia Ditemukan di Kapal Perang yang Dijuluki Titatic Kuno
BACA JUGA:Sejarah Perjuangan Pangeran Diponegoro Mengusir Hindia Belanda, Cek
Ketidaksepakatan ini tidak hanya menciptakan ketegangan antara Ryan dan Fadil, tetapi juga menarik perhatian awak media lainnya yang hadir dalam konferensi pers tersebut.
Ryan, yang merasa kecewa dengan respons Fadil, bahkan menyatakan keraguan terhadap kinerja aparat kejaksaan dalam menyelidiki dugaan kasus korupsi di KONI Kabupaten Bangka.
Keraguan Ryan tidak berhenti di situ. Dia juga menyoroti dugaan korupsi dalam proyek pembangunan Kawasan Industri Sadai (KIS) yang diduga sarat dengan Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN).
Menariknya, proyek tersebut dikawal oleh Tim Pengawasan Pembangunan Proyek Strategis (TPPPS) Kejati Babel.
BACA JUGA:Geram, Amerika Berbalik Ancam Israel Setop Suplai Senjata
BACA JUGA:Kolektor Merapat! Lelang Nissan Silvia S15. Ini Penampakan dan Harganya
Ryan menyatakan kebingungannya atas kontradiksi ini, mempertanyakan kinerja institusi kejaksaan dalam menangani kasus-kasus korupsi yang berkembang di wilayah tersebut.
Reaksi keras terhadap insiden tersebut datang dari seorang pegiat pers bernama Ibrahim, yang mengecam sikap arogan Fadil Regan sebagai tidak profesional dan merugikan citra institusi kejaksaan.
Ibrahim menegaskan bahwa hubungan yang harmonis antara pers dan institusi hukum sangat penting dalam menjaga integritas dan transparansi dalam penegakan hukum.