"Mudah-mudahan bulan depan panen raya beras lokal harganya bisa turun," pungkasnya.
Sementara itu, para pelaku usaha di sektor pangan menanggapi dengan beragam pendapat terkait permasalahan ini.
Beberapa di antaranya menyebutkan bahwa keterlambatan panen raya adalah faktor utama yang menyebabkan kenaikan harga beras.
Selain itu, beberapa juga menyoroti pentingnya peningkatan produktivitas pertanian dan pengendalian harga beras agar tetap terjangkau bagi masyarakat.
BACA JUGA:Mengapa Performa Mesin Mobil Bekas Bisa Menurun? Ternyata Ini Penyebabnya yang Harusnya Kalian Tau
Di sisi lain, sebagian masyarakat merasa khawatir dengan terus meningkatnya harga beras, mengingat beras merupakan salah satu komoditas pangan pokok yang sangat vital bagi kehidupan sehari-hari.
Mereka berharap agar pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang efektif untuk menstabilkan harga beras sehingga tidak memberatkan masyarakat.
Terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih akibat dampak pandemi COVID-19.
Selain itu, ada juga yang mengingatkan pentingnya memastikan ketersediaan beras yang cukup di pasaran, terutama menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri, di mana permintaan beras biasanya meningkat.
Sebagai langkah antisipasi, beberapa pihak juga mengajukan solusi seperti memperluas program subsidi beras atau mengoptimalkan distribusi beras dari daerah produsen ke daerah konsumen.
Hal ini diharapkan dapat membantu menjaga ketersediaan beras dan menjaga harga tetap terjangkau bagi masyarakat.
Dengan demikian, situasi harga beras yang masih tinggi ini menantang pemerintah dan semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam mencari solusi yang tepat guna mengatasi masalah tersebut demi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Langkah-langkah konkret yang diambil diharapkan dapat memberikan efek positif dalam menstabilkan harga beras dan meningkatkan ketahanan pangan negara. *