Salah satu daya tarik dari Air Terjun Madakaripura adalah tinggi tebing sekitar 200 meter. Ketinggian ini sekaligus menobatkan Madakaripura sebagai air terjun tertinggi di Pulau Jawa dan salah satu air terjun tertinggi di Indonesia.
BACA JUGA:Catatan Sejarah! Kekuatan Majapahit Tak Sanggup Tundukkan Kerajaan Kecil Padjajaran
BACA JUGA:Kerajaan Tumapel, Menelusuri Konflik dan Ambisi dalam Sejarah Nusantara
Terdapat mitos bahwa Air Terjun Madakaripura adalah lokasi pertapaan terakhir Patih Gajah Mada, salah satu tokoh penting dalam Kerajaan Majapahit, sebelum moksa.
Mitos tersebut pun berkaitan dengan nama Madakaripura yang berasal dari tiga kata yaitu "mada" yang merupakan bagian dari nama Gajah Mada, "kari" yang artinya peninggalan, dan "pura" yang artinya sembahyang atau semedi.
Berangkat dari mitos tersebut, air terjun ini juga dijuluki sebagai air terjun abadi karena tak pernah kering airnya, dikutip dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Selasa (12/3/2024).
Terlepas dari mitos pertapaan Patih Gajah Mada, air terjun ini memiliki daya tarik tersendiri.
BACA JUGA:Kerajaan Tumapel, Menelusuri Konflik dan Ambisi dalam Sejarah Nusantara
BACA JUGA:Menilik Sejarah Gedung The Historich Cimahi, Tempat Hiburan Tentara Belanda
Salah satunya adalah tebingnya yang setinggi kira-kira 200 meter sehingga membuatnya masuk daftar air terjun tertinggi di Pulau Jawa.
Tak hanya itu, tebing di sekelilingi air terjun ini juga unik.
Bentuknya melingkar, sepintas mirip gelas raksasa yang menjulang.
Selain dari tengah air terjun, air juga mengalir melalui celah sempit di tebing sehingga terlihat seperti hujan di bawah air terjun.
BACA JUGA:Catatan Sejarah! Kekuatan Majapahit Tak Sanggup Tundukkan Kerajaan Kecil Padjajaran
BACA JUGA:Kerajaan Tumapel, Menelusuri Konflik dan Ambisi dalam Sejarah Nusantara
Air yang menetes dari segala arah itulah yang membuat area sekitar Air Terjun Madakaripura terlihat seperti diguyur hujan.