Sekar Kedaton yang dia cintai rupanya rupanya juga merupakan darah daging dari Jaka Tingkir alias saudari satu ayah.
Pada suatu kala, Raden Pabelan kedapatan tengah singgah di kamar Sekar Kedaton
Jaka Tingkir yang mendengar hal itu pun dibuat marah besar.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Uang, Dari Sistem Barter hingga Era Digital
BACA JUGA:Goresan Pilu Sejarah Dunia, Warga Palestina di Gaza Masih Khusuk Sholat Tarawih di Reruntuhan Masjid
Dia lantas memerintahkan prajuritnya untuk membunuh Raden Pabelan.
Raden Pabelan sendiri tidak mudah untuk dibunuh mengingat dia menguasai ilmu rawarontek.
Ilmu rawatontek ini membuatnya bisa hidup kembali ketika dibunuh.
Lantas, Raden Pabelan pun dibunuh dengan cara dipenggal bagian tubuhnya menjadi dua.
BACA JUGA:Catatan Sejarah! Kekuatan Majapahit Tak Sanggup Tundukkan Kerajaan Kecil Padjajaran
BACA JUGA:Kerajaan Tumapel, Menelusuri Konflik dan Ambisi dalam Sejarah Nusantara
Bagian kepala hingga perut ditahan Jaka Tingkir dan dikuburkannya di Kerajaan Pajang.
Sedangkan, bagian tubuh (gembung) Raden Pabelan dimakamkan di area yang kini menjadi Beteng Trade Center (BTC).
Seorang satpam di BTC yang bernama Fredi pun menjelaskan mengenai kisah tersebut.
"Mayat bagian bawah Raden Pabelan di lempar ke sungai Laweyan yang sekarang menjadi Bengawan Solo," ujar Fredi.
BACA JUGA:Kerajaan Tumapel, Menelusuri Konflik dan Ambisi dalam Sejarah Nusantara