Pada bangunan makam itu terdapat beberapa anak tangga menurun.
BACA JUGA:Catatan Sejarah! Kekuatan Majapahit Tak Sanggup Tundukkan Kerajaan Kecil Padjajaran
BACA JUGA:Kerajaan Tumapel, Menelusuri Konflik dan Ambisi dalam Sejarah Nusantara
Kemudian, terdapat sebuah pintu yang digembok dan bertuliskan 'R Pabelan' di atasnya.
Makam tersebut ternyata makam Raden Pabelan.
Ada beberapa prasasti pembangunan yang tertulis di tembok.
Prasasti pertama ialah pemugaran bangunan pada 1981 oleh RAB Tien yang tertulis sebagai sesepuh.
BACA JUGA:Kerajaan Tumapel, Menelusuri Konflik dan Ambisi dalam Sejarah Nusantara
BACA JUGA:Menilik Sejarah Gedung The Historich Cimahi, Tempat Hiburan Tentara Belanda
Kemudian, ada prasati pemugaran ulang pada 1992 oleh Kunto Harjono selaku Direktur Pondok Solo Permai.
Saat itu, lokasi tersebut dibangun menjadi pusat perbelanjaan yang dikenal sebagai Matahari Beteng.
Raden Pabelan merupakan anak dari Tumenggung Mayang dengan Sultan Hadiwijaya atau yang kerap disebut Jaka Tingkir.
Pada suatu waktu, Raden Pabelan bertemu dan jatuh cinta dengan Sekar Kedaton
BACA JUGA:Misteri dan Sejarah Kota Al Ula, Begini Asal-Usul Sehingga Dijuluki sebagai
BACA JUGA:Sejarah Telekomunikasi Seluler di Indonesia, Perjalanan Evolusi Handphone dari 1G hingga 5G
Namun, ada satu rahasia besar yang kiranya belum diketahui Raden Pabelan kala itu.