Peneliti di Pusat Riset Metalurgi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yudi Nugraha Thaha, menjelaskan lebih lanjut mengenai proses perubahan gas menjadi cair.
Dia menyatakan bahwa Elpiji dapat dicairkan melalui pengendalian tekanan dan temperatur ruangan.
Proses ini memungkinkan penyimpanan gas dalam volume yang lebih kecil, menghemat tempat dan memudahkan transportasi.
Namun, saat Elpiji digunakan untuk memasak, bentuknya kembali menjadi gas karena perubahan tekanan dan suhu.
Oleh karena itu, membuang cairan Elpiji seperti yang terlihat dalam video dianggap sebagai tindakan yang berbahaya, mengingat Elpiji mudah terbakar.
Peringatan dari Kejadian Serupa di Masa Lalu
Peristiwa serupa pernah terjadi di Sleman pada tahun 2019, Dua pemuda melakukan pembongkaran tabung Elpiji karena mereka merasa ditipu dengan isi yang diduga air.
Namun, tindakan tersebut berujung pada kecelakaan serius ketika keduanya terbakar dan harus dirawat di rumah sakit.
BACA JUGA:Kisah Gunung Pesagi, Dari Orang Lampung yang Dianggap Ada Kaitannya Dengan Misteri Gunung Melegenda
Kesimpulan: Waspada dan Bijak Menggunakan Elpiji
Dari peristiwa ini, kita bisa mengambil beberapa pelajaran penting.
Pertama, pengguna Elpiji harus memahami bahwa isi tabung Elpiji memang berbentuk cair dan kembali menjadi gas saat digunakan.
Kedua, membuang-buang cairan Elpiji dengan sembarangan dapat berujung pada bahaya serius.
BACA JUGA:Jangan Bingung Untuk Menentukan Potongan Rambut, Inilah 7 Inspirasi Pixie Hair Cut Trend 2024!
Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk bijak dalam menggunakan Elpiji dan menghindari tindakan yang berpotensi membahayakan diri sendiri maupun orang lain.