Cerita dimulai dengan seorang Maharaja dari India Selatan yang ingin mencari tempat subur untuk mendirikan kerajaan baru.
Ia berangkat bersama rombongannya, termasuk pengawal yang sakti bernama Si Karo. Si Karo menikahi putri Maharaja bernama Miansari.
BACA JUGA:Pilih Ban Motor yang Tepat, 3 Merk Terkenal dengan Umur Pakai yang Panjang
BACA JUGA:Mengulik Peninggalan Sejarah, Ini 5 Istana Kerajaan Megah yang Pernah Berdiri di Nusantara
Saat dalam perjalanan, rombongan terpisah akibat badai dan terdampar di sebuah pulau yang diberi nama "Perbulawanen," yang kini dikenal sebagai Belawan.
Setelah petualangan yang panjang, Si Karo dan Miansari bersama tujuh orang lainnya sampai di dataran tinggi yang disebut Dataran Tinggi Karo.
Di sana, mereka memutuskan untuk menetap. Miansari dan Si Karo memiliki tujuh anak, dengan anak ketujuh bernama Meherga, yang berarti "berharga" karena menjadi penerus keturunan.
Meherga kemudian menikahi anak Tarlon, yang merupakan saudara bungsu Miansari.
BACA JUGA:Diluar Nalar, Ini Kuliner Khas Boyolali yang Bikin Nagih! Apa Yah?
BACA JUGA:Perjalanan Sejarah Berdirinya Kesultanan Demak di Pulau Jawa, Masuknya Pengaruh Islam
Dari pernikahan Meherga dan Cimata, lahir lima anak laki-laki yang kemudian menjadi lima marga induk atau merga Suku Karo: Karo, Ginting, Sembiring, Perangin-angin, dan Tarigan.
Daftar 5 Marga Induk Suku Karo dan Sub Marganya:
1. Marga Karo-Karo
- Barus
- Bukit
- Gurusinga
- Kaban
- Kacaribu
- Ketaren
- Kemit
- Jung
- Purba
- Sinulingga
- Sinukaban
- Sinubulan
- Sinuraya
- Sitepu
- Sinuhaji
- Surbakti
- Samura
- Sekali
BACA JUGA:Tara Emas, Misteri dan Sejarah Artefak Berharga Yang Berhasil Ditemukan
2. Marga Ginting
- Ajartambun
- Babo
- Beras
- Cabap
- Gurupatih
- Garamata
- Jandibata
- Jawak
- Manik
- Munte
- Pase
- Seragih
- Suka
- Sugihen
- Sinusinga
- Tumangger