PAGARALAMPOS.COM - Sunan Gunung Jati termasuk anggota Walisongo yang berperan penting dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Sunan Gunung Jati diperkirakan wafat sekitar abad ke-16.
Makam Sunan Gunung Jati menjadi saksi bisu dari keagungan sejarah Islam di Cirebon.
Sebagai bagian dari warisan bersejarah, makam ini menarik minat para sejarawan dan wisatawan untuk menelusuri jejak Islam di Jawa Barat.
Kehadirannya tidak hanya mencerminkan perjalanan spiritual, tetapi juga merupakan cerminan dari peradaban Islam yang kaya di kota Cirebon.
Mari kita eksplor lebih jauh tentang warisan sejarah yang mempesona ini.
BACA JUGA:Menyimpan Cerita Menarik! Inilah 4 Tempat Wisata Sejarah PALI yang Wajib Kamu Kunjungi
Sejarah Makam Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati, atau Syarif Hidayatullah, lahir sekitar tahun 1448-1450 Masehi dan diangkat sebagai Raja Cirebon ke-2 pada tahun 1479.
Beliau memainkan peran penting dalam sejarah penyebaran Islam di Cirebon.
Wafat pada tahun 1568 Masehi, Sunan Gunung Jati memiliki istri bernama Putri Ong Tien Nio, keturunan Cina dari Kaisar Dinasti Ming.
Daya Tarik Makam Sunan Gunung Jati Cirebon
BACA JUGA:Menjelajahi Sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Mengenal 10 Peninggalannya
1. Kesembilan Pintu Utama dan Tujuh Sumur
Makam Sunan Gunung Jati terletak di area tertinggi, atau dikenal sebagai pintu ke-9.
Pengunjung harus melalui sembilan pintu utama, seperti Pintu Pasujudan, Gapura, Krapyak, hingga Teratai, untuk mencapai lokasi utama.