Secara umum ada dua tipe kalamba berdasarkan jenis ukiran wajah manusia, pada kalamba ada juga garis timbul keliling.
BACA JUGA:Mengupas Sejarah Batuan Megalitik Bengkulu yang Mengandung Misteri Peradaban Kuno!
Pertama, kalamba bermotif yang kebanyakan berpostur tinggi dan ada ukiran wajah manusia berupa sepasang mata, alis, dan hidung. Selain ukiran wajah manusia, pada kalamba ada juga garis timbul keliling.
Kalamba lain yang berukuran pendek tak memiliki motif. Dinding kalamba jenis itu tak dihiasi ukiran apa pun.
Diperkirakan kalamba memiliki dua jenis kegunaan. Pertama, sebagai kuburan kedua atau sebagai tempat penyimpanan tulang.
Hal ini didasarkan atas penemuan tengkorak dan gigi lebih dari satu individu dalam kalamba-kalamba di situs ini. Kalamba yang dipakai sebagai kuburan kedua adalah yang bermotif.
BACA JUGA:Bikin Kagum! 6 Desa Wisata Megalitikum. Saksi dan Bukti Peninggalan Jaman Batu Besar di Indonesia
Kemungkinan lain, berdasarkan legenda yang berkembang di masyarakat Lore, kalamba dipakai sebagai tempat penyimpanan air mandi untuk putri bangsawan. Untuk keperluan ini digunakan kalamba polos.
Situs Megalitik Pokekeaè
Foto : Situs Megalit di Poso.-Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah Faridah Lamarauna dan Koordinator Tenaga Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi Sulawesi Tengah Haliadi Sadi menegaskan bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya akan peninggalan situs arkeo-Google.com
Di Situs Megalitik Pokekea terdapat 27 kalamba dari total 113 benda purbakala di tempat itu. Sisanya berupa arca berukir manusia dan lempengan batu.
Situs Megalitik Pokekea merupakan satu dari 50-an lokasi penemuan peninggalan kebudayaan megalitikum di Lembah Behoa, Lembah Napu, dan Lembah Bada, Kabupaten Poso.
Total ada 300-an benda megalitik di sekitar 40 situs yang tersebar di Kecamatan Lore Tengah. Situs-situs tersebut berada di Desa Katu, Rompo, Torire, Bariri, Doda, Hangira, dan Lempe.
BACA JUGA:Menelisik Situs Megalitikum Paling Bersejarah di Kota Bengkulu, Apa Saja?
Berdasarkan hasil penelitian Badan arkeologi Manado, Sulawesi Utara, benda-benda tersebut sudah ada sejak 2.500 tahun sebelum Masehi. Peninggalan tersebut kebanyakan berupa kalamba dan arca berukir wajah manusia.
Megalitikum merupakan suatu babak dalam sejarah manusia yang terpentang dari tahun 2.500 SM sampai abad pertama Masehi.