Padahal Terletak di Cianjur, Lalu Kenapa Disebut Gunung Padang? Ternyata Begini Jawabannya

Sabtu 02-03-2024,14:04 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Almi

BACA JUGA:Mampu Keluar Dari Kawah Gunung Dempo, Ternyata Begini Kaitan Suku Malayu Minangkabau Dengan Sumsel!

N. J. Krom menemukan situs Gunung Padang pada tahun 1914 dan melaporkannya dalam sebuah buletin ilmiah. 

Ia tidak menyebutkan nama Gunung Padang, tetapi hanya mengatakan bahwa situs itu berada dekat Gunung Melati. 

Ia menemukan adanya batu-batu besar yang disusun menjadi teras-teras buatan, yang diduga merupakan peninggalan kebudayaan megalitikum.

Situs Gunung Padang ditemukan kembali pada tahun 1979 oleh tiga penduduk setempat, yaitu Endi, Soma, dan Abidin. 

BACA JUGA:Dijuluki Sebagai Gunung Emas, Ternyata Begini Keyakinan Masyarakat Pagar Alam Tentang Gunung Dempo!

Mereka melaporkan adanya tumpukan batu-batu besar yang tersusun menjadi teras-teras buatan di puncak bukit tersebut kepada pihak berwenang. 

Berdasarkan laporan tersebut, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Balai Arkeologi Bandung mulai melakukan penelitian arkeologi di situs tersebut.

Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Balai Arkeologi Bandung menemukan bahwa Situs Gunung Padang merupakan bangunan sakral untuk pemujaan dari zaman megalitikum. 

Mereka melakukan eksavasi pada Teras 4 dan 5 dan menemukan fragmen tembikar polos, batu-batu besar yang disusun menjadi teras-teras buatan, dan sebuah menhir sebagai pusat pemujaannya. 

BACA JUGA:Kisah Lengkap Gunung Masurai, Simak 5 Fakta Unik Gunung yang Memiliki Danau Diatasnya Ini!

Mereka juga melakukan rekonstruksi untuk mengembalikan bentuk asli bangunan punden berundak yang terdiri dari lima teras.

Ada beberapa peneliti yang meneliti Gunung Padang sejak 1979, antara lain:

Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Balai Arkeologi Bandung, yang melakukan eksavasi pada Teras 4 dan 5 dan menemukan fragmen tembikar polos, batu-batu besar yang disusun menjadi teras-teras buatan, dan sebuah menhir sebagai pusat pemujaannya.

Tim Bencana Katastropik Purba, yang dibentuk oleh Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, yang menemukan dugaan struktur bangunan di bawah tanah dengan menggunakan metode dan teknik seperti Citra Satelit, Georadar, Geoelektrik, Pengeboran, dan Analisis Karbon.

Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang, yang terdiri dari arkeolog, sejarawan, sosiolog, arsitek, dan peneliti dari disiplin ilmu lainnya di Universitas Indonesia, yang menindaklanjuti hasil penelitian Tim Bencana Katastropik Purba dan menemukan bukti-bukti adanya suatu bentuk bangunan yang diduga dibangun oleh manusia pada ribuan tahun sebelum masehi.***

Kategori :