Seiring berlalunya abad ke-11 M, Sriwijaya mengalami kemunduran.
Runtuhnya dimulai ketika Raja Rajendra Coladewa dari Kerajaan Cola berhasil menawan raja Sriwijaya.
BACA JUGA:Luar Biasa Kejayaannya, Begjni Jejak Sejarah dan Peningalan Kerajaan Sriwijaya
Kemudian, pada abad ke-13 M, Kerajaan Singasari dari Jawa menaklukkan kerajaan Malayu yang dulunya berada di bawah Sriwijaya.
Persaingan dengan kerajaan-kerajaan Jawa semakin melemahkan Sriwijaya, dan Kerajaan Sukhodaya dari Thailand memanfaatkan kelemahan tersebut untuk merebut wilayah Semenanjung Malaysia dan Selat Malaka.
Akhirnya, pada akhir abad ke-14 M, Majapahit berhasil menaklukkan Sriwijaya. Peninggalan Kerajaan Sriwijaya: Warisan Peradaban di Batas Waktu
Meskipun kerajaan ini runtuh, Sriwijaya meninggalkan sejumlah peninggalan bersejarah yang tetap ada hingga kini.
BACA JUGA:Sriwijaya Kerajaan Maritim di Nusanara, Tinggalkan 10 Jejak Sejarah Berupa Prasasti dan Candi
Prasasti-prasasti seperti Kedukan Bukit, Kota Kapur, Telaga Batu, Karang Berahi, Palas Pasemah, Talang Tuo, Hujung Langit, dan Leiden menjadi bukti sejarah kejayaan dan kepahlawanan kerajaan ini.
Candi Muara Takus yang berada di Riau juga menjadi warisan arsitektural yang mencerminkan corak Buddha dan stupa pada masa itu. Melacak Jejak Kejayaan Sriwijaya
Dalam menggali sejarah kejayaan Sriwijaya, penelitian terus dilakukan untuk menyusun kembali struktur genealogis yang kabur dan menyelidiki lebih dalam mengenai masa-masa gemilang dan peristiwa penaklukan yang menandai runtuhnya kerajaan ini.
Seiring dengan penggalian dan penelitian lebih lanjut, Sriwijaya tetap menjadi subjek yang menarik dan memikat dalam panorama sejarah Indonesia. Melalui jejak cahaya dan kemenangan Sriwijaya, kita dapat mengenali peran besarnya dalam membentuk peradaban maritim di Nusantara serta menjelajahi keajaiban sejarah yang memberikan warna pada lanskap budaya dan sosial Indonesia.
Dengan terus menelusuri catatan sejarah ini, kita dapat lebih memahami akar kekayaan dan keberagaman yang melekat dalam perjalanan panjang negeri ini.