Versi kedua dari cerita ini sedikit berbeda.
BACA JUGA:Menikmati Keindahan Wisata Alam yang Terpopuler di Magetan! Yakin Gak Mau Kesini?
Dalam versi ini, Seruni menolak perjodohan dengan calon suaminya karena ia menganggap calon tersebut bodoh.
Patah hati dan putus asa, Seruni memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat dari tepi jurang Danau Toba bersama anjing kesayangannya.
Namun, saat melompat, rambutnya tersangkut di pepohonan di tepi jurang, membuat tubuhnya tergantung di udara bersama anjingnya.
Batu Gantung kemudian dipercaya terbentuk dari tubuh Seruni yang tergantung tersebut, menjadi saksi bisu dari kisah tragis ini.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Wisata Alam di Pulau Belitung, Cocok Untuk Liburan Melepas Penat
Makna dan Warisan Budaya
Keberadaan Batu Gantung bukan hanya sebagai objek wisata alam, tetapi juga menyimpan makna yang mendalam bagi masyarakat sekitar.
Batu ini dianggap sebagai peringatan akan pentingnya kesetiaan, kejujuran, dan pengorbanan dalam cinta.
Batu Gantung juga menjadi simbol kekuatan dalam menghadapi cobaan hidup.
BACA JUGA:Eksplorasi Wisata Situbondo, 11 Tempat Wisata Alam dan Sejarah yang Memukau
Masyarakat setempat sering mengaitkan batu ini dengan cerita-cerita tentang ketabahan dan pengorbanan, menjadikannya bagian integral dari warisan budaya mereka.
Batu Gantung sebagai Destinasi Wisata
Hingga kini, Batu Gantung tetap menjadi salah satu destinasi wisata utama di Sumatera Utara.
Wisatawan yang berkunjung tidak hanya terpesona oleh keindahan alamnya, tetapi juga tertarik oleh kisah-kisah yang melatarbelakanginya.