Pada tahun 1849, ia berjuang melawan penjajah Belanda yang ingin menguasai Bali. Ia memimpin pasukan Bali yang berjumlah sekitar 10.000 orang.
Ia berhasil mengalahkan pasukan Belanda yang berjumlah sekitar 1.500 orang dalam pertempuran pertama di Jagaraga.
BACA JUGA:Masya Allah, 7 Ulama Ini Ambil Bagian Dalam Perang Melawan Penjajah, No 2 Pendiri Muhamadiyah!
Namun, dalam pertempuran kedua, ia gugur di Gunung Batur, Kintamani, setelah terkena tembakan meriam Belanda.
Namun luasnya daerah tersebut membuat jasadnya tidak pernah ditemukan. Hanya pedangnya yang berhasil diselamatkan oleh salah satu pengikutnya.
6. Martha Christina Tiahahu
Martha Christina Tiahahu adalah seorang pejuang perempuan yang terlibat dalam Perang Pattimura di Maluku. Ia lahir di Nusalaut, Maluku, pada tahun 1800.
Ia adalah putri dari Kapitan Paulus Tiahahu, salah satu pemimpin perlawanan Maluku terhadap Belanda.
Pada tahun 1817, ia bersama dengan ayahnya bergabung dengan pasukan Pattimura yang menyerang Benteng Duurstede di Saparua.
Ia berperan sebagai kurir, pengintai, dan penyemangat bagi pasukan Maluku. Ia juga ikut bertempur melawan Belanda di beberapa pulau, seperti Haruku dan Seram.
Namun, pada 8 November 1817, ia ditangkap oleh Belanda bersama dengan ayahnya. Ayahnya dieksekusi, sedangkan ia diasingkan ke Batavia (sekarang Jakarta).
Namun, ia tidak pernah sampai di Batavia, karena ia meninggal di atas kapal Belanda pada 2 Januari 1818.
BACA JUGA:BESEMAH! Satu Dari 12 Suku Yang Ada di Sumsel, Ternyata Suku Besemah Menolak Tunduk Kepada Penjajah
Jasadnya dibuang ke Laut Banda dan belum pernah ditemukan hingga sekarang.
7. Otto Iskandardinata