Misteri Keberadaan Jasad 7 Pahlawan Nasional Indonesia, Kisah Pengorbanan yang Tidak Terlupakan

Sabtu 17-02-2024,09:03 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Almi

BACA JUGA:Sangat Terkenal! Mengupas Kisah di Balik Ramalan Jayabaya dari Penjajahan, Presiden, hingga Ratu Adil

2. Ignatius Slamet Riyadi

Brigadir Jenderal TNI Ignatius Slamet Riyadi adalah seorang prajurit yang berjuang dalam Revolusi Indonesia. 

Ia lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 26 Juli 1916. Ia adalah lulusan Akademi Militer di Bandung dan pernah bertugas di berbagai daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera.

Pada tahun 1950, ia ditugaskan sebagai komandan pasukan TNI di Maluku Selatan, yang saat itu sedang menghadapi pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) yang didukung oleh Belanda. 

Ia berhasil merebut kembali beberapa wilayah yang dikuasai oleh RMS, seperti Ambon, Saparua, dan Haruku. Namun, pada 3 April 1950, ia gugur dalam pertempuran di Pulau Nusalaut, Maluku Selatan. 

BACA JUGA:Membuka Tabir Sejarah 5 Senjata Bangsa Indonesia Melawan Penjajah, No 4 Bikin Geleng-geleng Kepala! Ada Magisn

Meskipun ia dinyatakan gugur, jasadnya tidak pernah ditemukan, dan nasibnya yang sebenarnya tetap menjadi teka-teki. 

Ada yang mengatakan ia ditawan dan dibunuh oleh RMS, ada yang mengatakan ia ditangkap dan dibawa ke Belanda, dan ada yang mengatakan ia masih hidup dan bersembunyi di suatu tempat.

3. Yos Sudarso

Laksamana Madya TNI Anumerta Yosaphat Sudarso, atau lebih dikenal sebagai Yos Sudarso, adalah seorang pahlawan yang berperan dalam operasi militer rahasia untuk pembebasan Irian Barat. 

Ia lahir di Purworejo, Jawa Tengah, pada 5 November 1925. Ia adalah lulusan Akademi Angkatan Laut di Surabaya dan pernah bertugas di berbagai kapal perang, seperti KRI Gadjah Mada, KRI Siliwangi, dan KRI Macan Tutul.

BACA JUGA:Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan! Suku Ini Tetap Jalani Tradisi Aneh Pernikahan Sedarah dari Nenek Moyang

Pada tahun 1962, ia ditunjuk sebagai komandan operasi Trikora, yang bertujuan untuk mengusir Belanda dari Irian Barat.

Ia memimpin beberapa kapal perang yang bergerak menuju Irian Barat tanpa sepengetahuan Belanda. 

Namun, pada 15 Januari 1962, operasi tersebut gagal dan kapalnya, KRI Macan Tutul, tenggelam di laut Aru setelah diserang oleh kapal-kapal Belanda. 

Kategori :