Kesimpulannya, sejarah Pagar Alam adalah cerminan dari perjalanan kota ini dari administrasi kota hingga menjadi kota mandiri yang kaya akan budaya dan warisan.
BACA JUGA:Menjelajahi Sejarah Pagar Alam, Kota Sepi Mempunyai Banyak Tempat Wisata, Ternyata Dulu Tempat Ini!
Perlawanan terhadap penjajah, karakter geografis yang memesona, pengaruh asing dalam penamaan kota, dan mitos asal-usul suku Besemah semua berkontribusi pada identitas kuat kota ini di Provinsi Sumatera Selatan.
2. Transisi dari Kota Administratif ke Status Kota
Pada tahap awal sejarahnya, Pagar Alam adalah sebuah kota administratif yang berada di bawah persetujuan Kabupaten Lahat.
Pada periode ini, peran Pagar Alam dalam mengelola urusan pemerintahan dan pengembangan wilayahnya terbatas.
Namun, tahun 2001 menjadi tahun bersejarah ketika Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2001 memberikan status kota kepada Pagar Alam.
Perubahan ini tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga membawa konsekuensi mendalam dalam mengarahkan perkembangan kota menuju kemandirian.
Status kota memberikan otonomi yang lebih besar kepada Pagar Alam dalam mengatur dan mengelola kehidupan masyarakatnya, termasuk pembangunan infrastruktur dan pengelolaan keuangan daerah.
Seiring berjalannya waktu, Pagar Alam mengalami pertumbuhan pesat, menjadi pusat kegiatan ekonomi, budaya, dan pariwisata yang menarik bagi pelaku bisnis dan investor.
BACA JUGA:Selain Sajikan Pemandangan yang Indah, Inilah Suku yang dimiliki oleh Sulawesi Utara!
3. Perlawanan yang Mengejutkan Terhadap Penjajah
Sejarah Pagar Alam penuh dengan semangat perlawanan yang menggetarkan melawan penjajah Belanda. Perjuangan masyarakat Pasemah dan sekitarnya memancarkan cahaya inspirasi yang mengagumkan.
Selama hampir setengah abad, mereka membangun gerakan perlawanan yang gigih dan tanpa kenal lelah.
Semangat dan ketekunan mereka menjadi simbolik perlawanan terhadap berpikir dan mempertahankan martabat dan identitas yang tak dapat dirampas oleh penjajah.