Lohgawe datang mencari titisan Wisnu, dan dengan keyakinan yang mendalam, ia menyatakan bahwa Ken Arok adalah orang yang dicarinya.
Menurut Serat Pararaton, Ken Arok digambarkan sebagai keturunan Dewa Brahma, mengangkat statusnya di atas sebayanya.
Dengan bimbingan Lohgawe, Ken Arok diangkat sebagai pengawal Tunggul Ametung di Kadipaten Tumapel, sebuah wilayah bawahan Kerajaan Kadiri.
Ambisinya yang tumbuh untuk merebut Ken Dedes, istri Tunggul Ametung, membawa ke jalur yang tak terduga.
Intrik dan Pembunuhan
Peristiwa yang mengubah sejarah dimulai ketika Ken Arok memutuskan untuk membunuh Tunggul Ametung.
BACA JUGA:Sejarah Kerajaan Tumapel, Ini Kisah Tragis Ken Arok Dibalik Perayaan Kemerdekaannya!
Untuk mendapatkan senjata yang kuat, ia meminta bantuan Mpu Gandring, seorang ahli pembuat pusaka.
Namun, ketidaksabaran Ken Arok membuatnya merebut keris yang belum sempurna, mengakibatkan kematian Mpu Gandring yang mengutuk keris tersebut.
Dengan strategi liciknya, Ken Arok membuat orang percaya bahwa keris itu milik Kebo Hijo, rekannya, yang kemudian dihukum mati.
Dengan tangan yang bersih, Ken Arok membunuh Tunggul Ametung dan memproklamirkan dirinya sebagai Akuwu Tumapel, menikahi Ken Dedes.
BACA JUGA:Candi Singosari, Membongkar Rahasia Sejarah dan Fakta-Fakta yang Menarik Dibalik Kemegahannya
Pemberontakan dan Kemerdekaan
Tahun 1221 menjadi penanda penting dalam sejarah Ken Arok ketika ia memberontak melawan Kerajaan Kadiri.
Para brahmana yang berpindah ke Tumapel meminta perlindungan dari serangan Kertajaya, memberikan kesempatan bagi Ken Arok untuk memperkuat posisinya.