PAGARALAMPOS.COM - Dalam perjalanan melintasi masa, Candi Arjuna membawa kita pada detik-detik sejarah yang megah dan mitos yang melekat dalam keindahan arsitekturnya.
Terletak dengan anggun di tengah lanskap yang indah, Candi Arjuna adalah titik temu antara mitos dan kejayaan sejarah.
Melalui artikel ini, kita akan menyelusuri kekuatan mitos yang tersembunyi di dalam candi ini, serta mengapresiasi keindahan arsitektur sejarah yang menjadi penanda gemilang peradaban masa lalu.
Candi Arjuna, dengan segala keunikan dan pesonanya, membuka pintu bagi pengunjung untuk menjelajahi warisan kaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita.
BACA JUGA:Cek Disini! 4 Ban Motor Awet dan Tahan Lama!
BACA JUGA:Dusun Camp Bukti Nyata Desa Wisata di Pagar Alam
Sejarah Singkat Candi Arjuna
Kompleks Candi Arjuna pertama kali ditemukan pada tahun 1814. Penemunya adalah seorang tentara Belanda yang bernama Thedorf van Elf. Saat pertama kali ditemukan, kompleks ini masih tergenang oleh air.
Barulah pada tahun 1856 dimulai pemeliharaan oleh seseorang berkebangsaan Inggris bernama HC. Cornelius.
Awal mula pemeliharaan dengan mengeringkan air yang menggenangi seluruh bagian Candi. Dengan bantuan J Van Kimsberg dan pemerintah Hindia Belanda.
BACA JUGA:Fakta Menarik! Inilah Keunikan Air Terjun Niagara yang Harus Kamu Tau
Kemudian, pria berkebangsaan Belanda ini mengambil foto, gambar dan beberapa catatan Sejarah Candi yang sangat berharga.
Catatan sejarah ini kemudian diteleliti dengan membaca sebuah prasasti yang mempunyai angka tahun 731 saka atau sekitar 808 masehi.
Prasasti ini merupakan prasasti tertua dengan tulisan jawa kuno. Dari sini para ilmuwan menyimpulkan jika, Candi Arjuna ini dibangun pada masa Wangsa Sanjaya pada abad ke 7.
Ada sebuah Arca Syiwa yang ikut ditemukan pertama kali yang berasal di samping Candi Arjuna. Kemudian, Arca ini di pindah dan di tempatkan di Museum Nasional Jakarta.