PAGARALAMPOS.COM - Perjuangan panjang untuk menguasai Kerajaan Bali oleh Majapahit, yang dipimpin oleh Gajah Mada, tidaklah mudah.
Salah satu hambatan terbesar yang dihadapi oleh Gajah Mada adalah sosok kuat dan dihormati dari Bali, Patih Kebo Iwa.
Dikenal karena kesaktiannya, Kebo Iwa dianggap sebagai pahlawan di Bali dan bahkan disegani oleh Gajah Mada.
Kerajaan Bali, dengan sejarah yang panjang, telah menjadi salah satu wilayah yang sulit ditaklukkan oleh Majapahit.
Pada abad ke-14, Bali diperintah oleh dinasti Warmadewa, dan pada tahun 1337 Masehi, Bali dikenal sebagai Kerajaan Bali Aga dengan pusat kekuasaan di Bedahulu. Raja terakhir dari kerajaan ini adalah Sri Ratna Bumi Banten, yang menolak ekspansi Majapahit.
Kebo Iwa, yang tinggal di Belahbatuh, dikenal luas karena kesaktiannya. Nama "Kebo Iwa" berarti "paman kerbau," mencerminkan fisiknya yang besar dan kuat.
Ia adalah panglima pasukan Kerajaan Bedahulu di bawah pemerintahan Raja Sri Ratna Bhumi Banten.
Dalam cerita rakyat Bali, Kebo Iwa sering digambarkan sebagai seorang pejuang gagah berani yang berperan penting dalam mempertahankan Bali dari invasi Majapahit.
Kekuatan dan kesaktian Kebo Iwa menjadikannya salah satu penghalang terbesar bagi Gajah Mada dalam misinya untuk menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.
Selama Kebo Iwa memimpin, Majapahit tidak pernah berhasil menguasai Bali.
Bahkan, konon setiap kali Majapahit mencoba mengirimkan armada ke Bali, kapal-kapal tersebut dihancurkan oleh Kebo Iwa.
Gajah Mada, yang melihat Kebo Iwa sebagai ancaman besar, kemudian merencanakan strategi untuk menaklukkannya.
Melalui tipu daya, Gajah Mada mengundang Kebo Iwa ke Majapahit dengan dalih mempererat hubungan antara kedua kerajaan dan menjanjikan pernikahan dengan seorang gadis.
Kebo Iwa, yang tidak menaruh curiga, setuju untuk datang ke Majapahit dan bahkan diminta untuk membantu membangun sumur untuk mengatasi kekeringan di kerajaan tersebut.
Namun, kedatangan Kebo Iwa ke Majapahit adalah bagian dari rencana jahat Gajah Mada.