Hal inilah yang memunculkan asumsi bahwa Aji Saka dan pengawalnya adalah nenek moyang orang Jawa.
Legenda tentang Aji Saka berasal dari negeri antah-berantah bernama Bumi Majeti. Namun ada pula yang menyebutkan Aji Saka adalah keturunan Suku Shaka dari India.
Dia digambarkan sebagai pemuda sakti yang memiliki keris pusaka dan sorban ajaib. Pemuda ini adalah pribadi yang suka menolong orang yang tertindas.
Kisah paling terkenal dari Aji Saka adalah kemenangannya melawan Prabu Dewata Cengkar di Kerajaan Medang Kamulan. Dewata Cengkar gemar memakan daging manusia yang meresahkan penduduk sekitar.
Sebelum pergi ke Medang Kamulan, Aji Saka meninggalkan keris pusakanya di Gunung Kendeng agar dijaga oleh pengawalnya, Sembada.
BACA JUGA:Inovasi Terbaru di Dunia Otomotif, Polytron Fox R Motor Listrik Jadi Unggulan di 2023?
Sementara dia dan abdi lainnya, Dora, bertandang ke Medang Kamulan dan saat itu mengaku mau dijadikan santapan.
Akan tetapi Aji Saka meminta syarat sebidang tanah sepanjang sorbannya kepada Dewata Cengkar. Ajaibnya, sorban tersebut terus memanjang sampai ke tepi laut selatan saat Dewata Cengkar mengukur tanah.
Di saat itulah Aji Saka menghempaskan sorbannya sampai Dewata Cengkar tenggelam di laut selatan.
Legenda ini adalah salah satu versi yang menceritakan asal-usul orang Jawa. Masih banyak cerita lainnya, karena merekonstruksi prasejarah suatu bangsa pada umumnya lebih sulit dari pada merekonstruksi sejarahnya.
BACA JUGA:Inilah 5 Suku Asli Sulawesi Utara, Dengan Populasi Lebih Dari 800.000 Jiwa di Indonesia!
Akhirnya Aji Saka mendirikan Kerajaan Medang Kamulan disana dan menjadi Raja dengan nama Prabu Wisaka.
Prabu Wisaka mengajari ilmu tata kehidupan dan adab dalam bermasyarakat kepada rakyatnya.
Kerajaan ini diyakini oleh sebagian pendapat dianggap pernah berdiri di Jawa Tengah namun bukti keberadaannya tidak ditemukan.
Kerajaan ini dikatakan sebagai kerajaan ahistoris karena bersumber dari mitologi dan tidak pernah ditemukan bukti-bukti arkeologinya.
Seperti peninggalan prasasti maupun peninggalan purbakala mengenai keberadaannya.