Tim arkeolog bekerja sama dengan ahli konversi kapal dan insinyur kelautan menggunakan teknologi modern.
Penggunaan resin khusus dan teknik konservasi terbaru dipilih untuk melindungi kayu kapal dari kerusakan lebih lanjut dan mempertahankan strukturnya.
3. Proses Penggalian yang Hati-hati
Penggalian kapal dilakukan dengan hati-hati dan secara bertahap.
BACA JUGA:Pesona Anyer Punya Cerita, Wisata Pantai Bikin Betah
Untuk menghindari kerusakan pada artefak yang dapat memberikan informasi berharga tentang kehidupan dan perdagangan Fenisia pada masa itu.
Setiap potongan kapal diangkat dengan penuh perhatian untuk meminimalkan risiko kerusakan.
4. Edukasi dan Partisipasi Komunitas
Proyek ini bukan hanya tentang menemukan dan memulihkan, tetapi juga memberikan kesempatan untuk pendidikan dan partisipasi komunitas.
BACA JUGA:Wisata Hits Dikaki Bukit Serelo, Jangan Lewatkan Air Terjun dan Grand Canyon Ini, Ya
Program edukasi lokal dan tur terbuka memberikan wawasan mendalam kepada masyarakat tentang warisan sejarah mereka sendiri.
5. Pentingnya Penemuan ini dalam Konteks Sejarah Global
BACA JUGA:Bikin Nagih, Pecinta Kuliner Wajib Cicipi Makanan Khas Pureokerto
Bangkai kapal Fenisia ini memiliki potensi untuk memberikan wawasan baru tentang perdagangan dan interaksi kuno di Laut Tengah.
Penelitian ini diharapkan dapat mengisi celah dalam pemahaman sejarah Fenisia dan menghadirkan kepingan berharga dalam teka-teki sejarah dunia.
BACA JUGA:Ganjar-Mahfud Canangkan Digitalisasi Birokrasi untuk Indonesia Bebas KKN