Pengetahuan astronomi mereka meluas hingga mencakup gambaran Saturnus, lengkap dengan cincinnya yang memutar sebuah detail yang belum ditemukan oleh dunia Barat sampai Galileo Galilei pada tahun 1610.
Suku Dogon juga mengenali sekitar 60 bulan Jupiter, mencerminkan penemuan Barat tentang empat bulan utamanya.
BACA JUGA:Udah Tau belum? Ternyata Inilah 5 Manfaat Sawi Putih yang Bagus untuk Kesehatan Tubuh
Mungkin yang paling menarik dari semuanya, Suku Dogon menggambarkan Bumi sebagai benda bulat yang berputar pada porosnya dan mengorbit matahari, bersama dengan planet-planet lain di tata surya kita.
Mereka bahkan menggambarkan Bima Sakti sebagai galaksi spiral yang besar.
Pengetahuan ini menantang pemahaman Barat tentang kapan pengetahuan ini diungkapkan, mengingat struktur spiral Bima Sakti baru diakui oleh astronom Barat pada awal abad ke-20.
Suku Dogon mengaitkan pengetahuan astronomi mereka dengan entitas spiritual "Nomo" atau Dewa Air.
BACA JUGA:No Ribet-Ribet! Inilah Tips Mudah Rawat Rantai Motor Supaya Awet dan Tahan Lama
Menurut kepercayaan mereka, Nomo, makhluk gaib, telah menjadi pelindung dan guru mereka selama lebih dari 5.000 tahun, mewariskan pengetahuan mendalam tentang benda langit dan kosmos dari generasi ke generasi.
Namun, perdebatan terus berlanjut di antara ilmuwan dan sarjana tentang keaslian pengetahuan astronomi Suku Dogon.
Antropolog Prancis Marcel Griaule, yang mempelajari budaya Suku Dogon secara mendalam, mendokumentasikan pengetahuan astronomi mereka dalam bukunya "Conversations with Ogotemmeli" pada tahun 1948.
Ada keraguan bahwa Griaule mungkin telah memasukkan pengetahuannya sendiri tentang astronomi modern ke dalam narasi Suku Dogon.
BACA JUGA:Udah Tau belum? Ternyata Inilah 5 Manfaat Sawi Putih yang Bagus untuk Kesehatan Tubuh
Walter van Beek, dalam bukunya "Dogon Restudied" pada tahun 1991, melaporkan perbedaan mengejutkan ketika melakukan penelitian lapangan di antara Suku Dogon.
Dia menemukan bahwa Suku Dogon yang dia temui tidak memiliki pengetahuan astronomi yang sama dalam kedalaman seperti yang digambarkan oleh Griaule.
Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana pengaruh atau penafsiran Griaule pada pengetahuan Suku Dogon.