BACA JUGA:Satgas Mobile Yonif 411 Kostrad Bagikan 1.200 Paket Peduli Gizi dan Pendidikan Untuk Anak Anak Papua
Pulau Socotra, yang telah terisolasi dari daratan Afrika selama 6 hingga 7 juta tahun, adalah rumah bagi sekitar 800 spesies flora dan fauna yang sangat langka.
Para ilmuwan menyebutnya sebagai salah satu tempat yang paling terisolir di bumi, karena sekitar sepertiga dari flora dan fauna di pulau ini bersifat endemik, artinya hanya bisa ditemukan di sini.
Salah satu spesies yang memikat perhatian di Pulau Socotra adalah pohon darah naga.
Pohon ini memiliki morfologi yang sangat tidak biasa, dengan cabang-cabang yang menyerupai payung terbalik.
BACA JUGA:Israel Kini Kebut Proyek Hanud Laser Iron Beam
Ini membantu pohon tersebut menyerap embun dari dataran tinggi, yang merupakan sumber air yang penting di pulau ini.Selain itu, getah dari pohon ini berwarna merah cerah, mirip dengan darah segar, sehingga pohon ini dikenal sebagai "pohon darah naga".
Spesies ini menjadi lambang botani Pulau Socotra.
Meskipun secara geografis Pulau Socotra tidak terlalu terpencil, kehidupan dan budaya di sana tetap terjaga dari peradaban modern.
Penduduk setempat masih menjalani adat-istiadat kuno dan menjalani sistem perdagangan dengan sistem barter.
Ini menunjukkan bahwa meskipun akses ke pulau ini melalui pesawat dan kapal laut sangat mungkin, pulau ini tetap menjadi tempat di mana waktu tampaknya berjalan lambat.
Dalam segala misteri dan keunikan Pulau Socotra, satu hal yang pasti adalah bahwa pulau ini adalah sebuah permata tersembunyi di tengah Samudera Hindia.
Keindahan alamnya yang ajaib dan keanekaragaman hayatinya yang langka membuatnya menjadi salah satu tujuan yang penuh pesona bagi para penjelajah dan ilmuwan yang ingin memahami dan menjaga kekayaan alam yang unik ini.