Menjelajahi Keberagaman Etnis dan Budaya di Pulau Kalimantan, Tempat yang Ajaib dan Menakjubkan

Sabtu 07-10-2023,20:44 WIB
Reporter : Edi
Editor : Edi

PAGARALAMPOS.COM - Pulau Kalimantan, juga dikenal dengan sebutan Borneo, adalah sebuah destinasi yang penuh dengan kekayaan alam dan keanekaragaman budaya.

Terletak di garis Khatulistiwa, pulau ini menawarkan pemandangan alam yang memukau dan hutan tropis yang luas, membuatnya dijuluki sebagai paru-paru dunia.

Tidak hanya itu, Pulau Kalimantan juga menjadi rumah bagi berbagai suku asli yang mempertahankan tradisi dan budaya mereka selama berabad-abad.

Penasaran ingin tahu lengkapnya? langsung saja simak penjelasannya dalam artikel dibawah ini.

BACA JUGA:6 Suku Asli Yang Mendiami Pulau Kalimantan Yang Harus Kamu Tahu, Diantara Penghasil Bidadari!

Pulau Kalimantan merupakan salah satu pulau yang sebagian wilayahnya masuk ke dalam teritorial Indonesia.

 

Pulau yang juga dikenal dengan nama Borneo ini terkenal karena bentang alamnya yang hijau.

Hal ini tak lepas dari lokasinya di garis Khatulistiwa yang membuatnya menjadi tempat yang subur. Pulau Kalimantan juga memiliki hutan tropis yang luas sehingga dijuluki sebagai paru-paru dunia.

Berbagai flora dan fauna tropis bisa ditemukan di sini termasuk beberapa hewan dan tumbuhan endemik.

BACA JUGA:Tradisi Unik Tapi Enak? Anak Dan Ibu Kandung Berhubungan Seperti Ini, Ini Cerita Suku Polahi

Selain Kekayaan alam tersebut, Terdapat 6 suku asli yang mendiami pulau Kalimantan ini.

Penasaran kan?, nah berikut kami sajikan 6 suku yang ada di Pulau Borneo beserta adat dan tradisinya.

Suku-Suku di Pulau Kalimantan

Saat ini Pulau Kalimantan sedang menjadi buah bibir di masyarakat, karena akan ada Ibu Kota Negara (IKN) baru yang berlokasi di kabupaten Penajam Paser Utara, provinsi Kalimantan Timur.

Oleh karena itu, mari cari tahu apa saja suku-suku di Pulau Kalimantan.

BACA JUGA:Kek Hotel Bintang 5 Berjalan, Ini 7 Bus Pariwisata Paling Mewah di Indonesia

1. Suku Dayak


--

Suku Dayak menjadi etnis asli Pulau Kalimantan yang memiliki populasi sekitar 6.000.000 jiwa.

Di mana suku Dayak tersebar di berbagai provinsi di Kalimantan, seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, hingga Kalimantan Utara.

Menurut buku berjudul "Sejarah-Hukum Adat dan Adat Istiadat Kalimantan Barat" yang ditulis oleh Lontaan J. U bahwa ada sekitar 405 sub suku Dayak di pulau Kalimantan.

Yang otentik dari segi kultur suku Dayak adalah tradisinya, seperti tradisi penguburan yang memiliki subkultur unik.

BACA JUGA:Kisah Cinta Ratu Tribhuwana Tunggadewi Dengan Mahapatih Gajah Mada Dalam Menaklukkan Nusantara

Dari segi kepercayaan, suku Dayak mayoritas beragama Kristen namun juga ada beberapa kelompok yang menganut agama leluhur.

Tetapi, kemajuan zaman semakin menggerus beberapa kultur kepercayaan dan adat istiadat lainnya.

2. Suku Banjar


--

Suku Banjar merupakan etnis asli dari pulau Kalimantan, utamanya Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Riau, dan Jambi.

Menurut Badan Pusat Statistik, saat ini suku Banjar berjumlah 4.127.124 dengan mayoritas beragama Islam.

BACA JUGA:Kisah Cinta Penuh Perjuangan, Inilah Sejarah Cinta Putri Tribhuwana Tunggadewi dan Gajah Mada yang Melegenda

Ada kultur kekerabatan yang cukup otentik di suku Banjar dengan skema panggilan bernama ULUN. Selain itu, ada bahasa Banjar sebagai bahasa asli dari suku Banjar yang secara linguistik dengan bahasa di rumun Melayu.

Kebudayaan khas suku Banjar cukup bervariasi, seperti Rumah Banjar, seni Tari Banjar, Mamanda hingga Musik Panting. Suku Banjar juga terkenal akan kulinernya, seperti Soto Banjar dan Sate Banjar.

3. Suku Agabag


--

Suku Agabag masuk ke dalam etnis yang sejak berabad-abad mendiami Pulau Kalimantan. Menurut beberapa antropolog, suku Agabag ini masih bersaudara dengan suku Dayak.

Saat ini, suku Agabag tersebar di wilayah Kalimantan Utara dengan populasi 20.168 jiwa.

BACA JUGA:Mengulik Misteri Gunung Penanggungan yang Menyimpan Mitos Suara Misterius di Puncak Gunung

Sistem kepercayaan yang dianut oleh suku Agabag bernama Kaharingan, yaitu sistem kepercayaan yang mempercayai Tuhan yang dianut secara turun temurun.

Ada yang menganggap bahwa Kaharingan merupakan cabang Agama dari Hindu karena memiliki beberapa kemiripan dari segi ritual.

4. Suku Punan


--

Sama halnya dengan suku Agabag, suku Punan merupakan keturunan langsung dari suku Dayak dan tinggal menetap di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.

Jumlah populasinya juga relatif kecil, yakni antara 19.000 hingga 20.000 jiwa saja.

BACA JUGA:Indonesia, Inilah 5 Suku di Sulawesi Utara, Salahsatunya Keturunan Raja

Dahulu, suku Punan senang berdiaspora dan tinggal secara nomaden ke beberapa wilayah. Namun, seiring berjalannya waktu, suku ini menetap dan mengimplementasikan sistem ladang bersama kelompok kecil lainnya.

Suku ini dikenal sebagai penjaga hutan rimba, karena sering kali bertemu dengan warga luar di wilayah hutan yang tertutup rapat.

Pemerintah menganggap bahwa suku Punan sebagai terasing karena pola hidupnya yang masih tradisional dan terisolasi dari dunia luar.

5. Suku Kutai

Ada suku Kutai yang masuk ke dalam rumpun Melayu karena faktor sosiologis dan antropologis yang mirip dengan suku Melayu.

BACA JUGA:Makam Keramat Di Gunung Salak Ini Menjadi Yang Paling Misterius, Ternyata Ada Makam Wali Allah Disini!

Suku Kutai tinggal di wilayah Kalimantan Timur dengan populasi kurang lebih 280.000 ribu.

Beberapa adat istiadat yang melekat dengan suku Kutai, antara lain ada upacara adat bernama Erau, tarian untuk mengobati suatu penyakit bernama Belian, dan lain sebagainya.

Di lain sisi, suku Kutai juga terkenal akan hal-hal mistisnya, dapat dilihat dari mantra-mantra gaib yang dituangkan dalam parang maya, racun gangsa, perakut, pelaros, dan lain sebagainya.

6. Suku Melayu

Suku Melayu merupakan salah satu kelompok dominan terutama di Kalimantan Barat.

BACA JUGA:Fakta Unik Sejarah Indonesia, Berikut Kisah Pintu Gerbang Majapahit Yang Tertinggal Di Pati Jawa Tengah!

Dalam artikel yang berjudul Identitas Dayak dan Melayu di Kalimantan Barat karya Yusriadi yang dimuat di Handep: Jurnal Sejarah dan Budaya disebut identitas Melayu dalam konteks Kalbar dimulai sejak Islam masuk ke wilayah ini.

Melayu menurut Yusriadi digunakan untuk menyebut identitas penduduk Kalimantan Barat yang beragama Islam.

"Namun belum ditemukan hasil-hasil kajian yang dapat menunjukkan kapan persisnya awal mula penggunaan istilah Melayu sebagai identitas etnik di Kalimantan Barat," tulis Yusriadi.

Kategori :