PAGARALAMPOS.COM - Kembali ke akhir Agustus lalu, tersiar kabar bahwa sebuah kapal selam Type 093 (kode NATO – Shang class) nuklir milik Angkatan Laut Cina kandas di antara Selat Taiwan dan Laut Kuning.
Namun, bagi pemerintah Cina kabar tersebut disebut tak lebih sebagai gosip semata, pun pemerintah Taiwan menyatakan belum mendeteksi adanya insiden yang terkait kapal selam
Bahkan, belum didapatkan bukti untuk mendukung laporan tersebut. Tapi ada sundulan terbaru dari portal kenamaan asal Inggris – mirror.co.uk yang diposting pada 4 Oktober 2023.
Disebut bahwa ada kekhawatiran 55 pelaut AL Cina tewas setelah kapal selam mereka ‘terperangkap’ oleh jebakan bawah air yang dipersiapkan Cina untuk menyergap kapal selam AS dan Inggris yang melintasi kawasan tersebut.
BACA JUGA:Baintelkam Polri Periksa Temuan 12 Senjata Api di Rumah Menteri Pertanian
Sementara itu, tewasnya 55 awak kapal selam diakibatkan oleh keracunan, yakni karena kesalahan sistem udara pada kapal selam tersebut.
Dalam insiden tersebut, Cina dilaporkan tidak menerima bantuan internasional untuk misi penyelamatan bawah air.
Masih dari sumber yang sama, dikatakan tewaskan awak kapal selam Cina karena keracunan akibat kegagalan sistem oksigen kapal selam.
Sumber dari laporan ini berasal dari laporan rahasia intelijen Inggris yang bocor ke media. Kapten kapal selam Angkatan Laut PLA China ‘093-417’ diyakini termasuk di antara korban bersama 21 perwira lainnya.
BACA JUGA:Danrem Gapo dan Kapolda Sumsel Patroli Udara Pantau Hot Spot di Sumsel
Pemerintah Cina secara resmi membantah kejadian tersebut dan Beijing dilaporkan juga menolak meminta bantuan internasional untuk kapal selamnya yang terjebak, yang mulai beroperasi selama 15 tahun terakhir. Laporan Inggris mengenai misi fatal tersebut mencatat:
“Intelijen melaporkan bahwa pada tanggal 21 Agustus terjadi kecelakaan kapal selam saat menjalankan misi di Laut Kuning.
Laporan intelijen Inggris lebih detail menyebut, peristiwa terjadi pada pukul 08.12 waktu setempat yang mengakibatkan 55 awak kapal meninggal dunia.
Korban terdiri dari 22 perwira, 7 perwira taruna, 9 perwira junior dan 17 pelaut. Yang tewas termasuk Kapten Kolonel Xue Yong-Peng.