Ia yang berasumsi bahwa sosok itu hanyalah halusinasinya menyerahkan cincin kawinnya dan pergi dari villa itu menggunakan mobil.
Meski sempat menabrak pohon, Jessie akhirnya berhasil ditemukan warga sekitar.
Ia pun menjalani pemulihan dan meneruskan hidupnya. Namun kali ini ia tampak sudah berdamai dengan luka masa lalunya.
BACA JUGA:Legenda Jung Jawa, Dimulainya Peradaban Maritim Penakluk Lautan Nusantara
Jessie yang dulu memilih untuk menutupi luka itu dan menghindarinya, kini justru menerimanya hingga membuat yayasan untuk anak-anak yang menjadi korban sepertinya.
Beberapa bulan kemudian, Jessie mendengar berita mengenai tertangkapnya pencuri makam yang mengambil harta para mayat dan menyetubuhi mayat laki-laki.
Kriminal tersebut adalah sosok menyeramkan yang Jessie lihat di malam hari saat ia terborgol.
Rupanya ia adalah sosok nyata, dan bukan karena Jessie yang kehilangan kewarasan hingga berhalusinasi.
Uniknya dalam film 'Gerald's Game' ini mampu mengaktualisasi horor mencekam tanpa adegan menyeramkan.
Tak seperti film-film horor pada umumnya yang mengandalkan adegan-adegan menyeramkan dan jumpscare yang terus-menerus, film berdurasi 103 menit ini justru menggambarkan suasana horor dengan cara yang lain.
Dengan alur cerita yang sebagian besar hanya berada di satu tempat saja yaitu di dalam kamar,
kita justru akan dibuat lebih merinding selama menyaksikan apa yang terjadi.
Membayangkan bagaimana Jessie harus terborgol dan menunggu kematian bersama mayat suaminya yang sedikit demi sedikit dirobek anjing akan membuatmu merasakan suasana mengerikan.