Selama eksplorasi, tim peneliti menemukan fenomena yang aneh. Pertama, mereka melihat tanda-tanda bahwa banyak batu pernah mengalami pemanasan.
Beberapa bahkan tampak meleleh di tempat tertentu. Kedua, mereka menemukan bahwa semua jarum kompas diarahkan dari arah Megalitikum tersebut, menciptakan anomali magnetik yang menarik perhatian.
Namun, untuk memahami bagaimana peradaban kuno mampu menciptakan struktur raksasa ini, kita bisa melihat bukti lain dari teknologi maju pada zaman itu.
Situs batu terbesar di habitat megalit di Baalbek, Lebanon, adalah salah satu contohnya. Batu ini memiliki berat kurang dari 1.500 ton, lebih berat dari sebagian besar kendaraan modern.
Ini mengajukan pertanyaan: bagaimana manusia kuno mampu menyimpan, mengangkut, dan menumpuk batu granit seberat 3.000 ton dengan presisi yang hampir sempurna di atas gunung setinggi 40 meter?
Misteri ini terus membingungkan para ahli dan mendorong kita untuk mempersempit batas-batas kemampuan teknologi dan keahlian manusia kuno.
Apakah ini adalah hasil dari tekad manusia kuno yang memahami prinsip-prinsip teknik yang tak terungkapkan, ataukah ini hanyalah contoh keajaiban alam yang luar biasa?
Hingga saat ini misteri Situs Megalitikum Gunung Siberia Selatan tetap mengundang rasa kekaguman dan keraguan tentang peradaban kuno yang mungkin memiliki keahlian yang lebih maju dari yang pernah kita duga.