BACA JUGA:Jelajahi Gunung Kidul, Mitos Pulung Gantung hingga Pasar Gaib Pantai Greweng
Salah satu daya tarik utama Pulau Migingo adalah hasil tangkapan ikan kakap putih yang melimpah di perairan sekitarnya.
Ikan ini merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Afrika dan memiliki nilai ekonomi yang signifikan.
Lebih dari 100 perahu nelayan membawa hasil tangkapan mereka setiap pagi ke pulau ini.
Setelah ditimbang dan dijual kepada perusahaan pengolahan ikan, ikan-ikan ini diirim langsung ke Eropa.
BACA JUGA:Mengungkap Misteri Suku di Pedalaman Gorontalo, Masyarakatnya Boleh Melakukan Perkawinan Sedarah
Namun, kekayaan alam ini telah menyebabkan perdebatan panjang antara dua negara tetangga.
Kenya dan Uganda bersaing untuk memiliki hak atas Pulau Migingo.Pulau ini telah menjadi tempat sengitnya perdebatan karena memiliki sumber daya alam yang berharga, terutama ikan kakap putih yang menjadi komoditas penting.
Walaupun Pulau Migingo menjadi fokus perdebatan ini, di sebelah timur pulau ini terdapat pulau yang lebih besar dengan jarak hanya sekitar 200 meter, tetapi pulau tersebut tetap tidak berpenghuni dan tidak menarik minat kedua negara untuk mengklaimnya.
Pulau tersebut menjadi bukti bahwa perdebatan tidak selalu berpusat pada ukuran.
BACA JUGA:Jelajahi Gunung Kidul, Mitos Pulung Gantung hingga Pasar Gaib Pantai Greweng
Meskipun demikian, aktivitas di Pulau Migingo terus berjalan meskipun ada perdebatan mengenai kepemilikan, penduduk pulau ini terus menjalankan rutinitas mereka.
Sensus yang pernah dilakukan oleh Kenya melaporkan bahwa penduduk Pulau Migingo berjumlah sekitar 1300 orang, dan jumlah ini diyakini telah meningkat seiring waktu.
Kedua negara, Kenya dan Uganda, akhirnya sepakat untuk membagi wilayah pulau ini.
Meskipun kesepakatan ini menciptakan ketenangan sementara, konflik kecil masih terus muncul di antara keduanya.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada usaha untuk penyelesaian, perdebatan semacam ini masih memerlukan pemantapan.