******
BACA JUGA:Hanya di Indonesia, Tradisi Suku Ritualnya Kayak Beginian
Untuk film ketiga hasil adaptasi dari novel karya ‘sang maestro horor’ Stephen King yang akan kita bahas di sini adalah ‘The Shining’.
“Hereeee’s Johnny!” Siapa yang familier dengan seruan itu? Kalimat ikonis yang dilontarkan oleh Jack Torrance, sang pemeran utama.
Lekat kaitannya dengan film kedua (layar lebar) hasil adaptasi novel Stephen King ini.
BACA JUGA:5 Tradisi Aneh Tapi Memberikan Kenikmatan? Diantaranya Ritual Dengan Dukun Hingga Sunatan!
Jack Torrance dikisahkan sebagai seorang penulis yang terserang writer’s block (fase mandek seorang penulis), akhirnya menerima tawaran pekerjaan untuk menjaga sebuah hotel bernama hotel Overlook.
Jack dengan istrinya Wendy dan anaknya Danny akhirnya pindah dan tinggal di hotel itu selama musim dingin.
Sayangnya, sesuatu yang misterius diam-diam menghantui keluarga kecil tersebut.
The Shining diusung-usung sebagai salahsatu film horor klasik arahan sutradara ternama Stanley Kubrick.
Pastinya, hal ini menjadi daya tarik dan nilai plus tersendiri.
Namun, tahukah bahwa sang penulis asli novel justru disebut membenci film Kubrick?
Memang, seperti adaptasi pada umumnya, beberapa bagian novel diganti ataupun dihilangkan demi apropriasi.
Tetapi bukan hanya itu yang jadi alasan mengapa King membenci film klasik tersebut.