Seperti Kujang Gunung Padang, adalah sebuah benda yang memiliki bentuk mirip senjata, dengan bagian pegangan seperti pinggang dan bagian bilah yang bifasial, artinya kedua sisinya memiliki ketajaman yang sama.
BACA JUGA:Ternyata Bukan Firaun Membangun Piramid Mesir, Ternyata Bangsa Hebat Ini di Zamannya
Diketaui benda ini terbuat dari batu dan ditemukan di lokasi yang diyakini telah dihuni sejak minimal 5200 SM.
Artefak satu ini menarik perhatian peneliti, terutama karena kemiripannya dengan senjata suku Sunda tradisional, kujang.
Erick Rizky, seorang peneliti di Gunung Padang, dan DR Ali Akbar, seorang arkeolog dari Universitas Indonesia, awalnya menyebut benda ini sebagai Kujang Gunung Padang.
Namun, pendapat ini tidak diterima secara universal oleh ahli arkeologi dan geologi di luar tim tersebut.
Tim Terpadu Riset Mandiri, yang melakukan penelitian di Gunung Padang, mengajukan dugaan dugaan bahwa situs ini dibangun oleh leluhur bangsa ini sejak 11.000 tahun lalu, pada zaman dahulu.
BACA JUGA:Harga Emas Hari Ini, Rincian Harga 1 Gram s/d 1000 Gram, Kamis 3 Agustus 2023
Pernyataan ini mendapat dukungan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang menyatakan bahwa Gunung Padang muncul ribuan tahun sebelum Masehi dan memiliki nilai sejarah yang lebih besar daripada Candi Borobudur.
Beberapa temuan lainnya di situs Gunung Padang juga telah menimbulkan kebakaran. Misalnya, ditemukan dua pintu tersembunyi yang menguatkan dugaan bahwa situs ini memiliki usia ribuan tahun.
Selain itu, terdapat desas-desus mengenai adanya logam mulia seberat tiga ton, lapisan pasir ayak peredam gempa, tulisan kuno, semen purba.
Dan bahkan reaktor pembangkit tenaga hidro-elektrik yang berusia 13.000 hingga 23.000 tahun sebelum Masehi. Reaktor kunokah?
Analisa tersebut juga mirip dengan temuan reaktor alam yang berusia sangat kuno dibelahan bumi lainnya..
Bahkan, penelitian lanjutan yang dilakukan menemukan ada enam belas lokasi yang berfungsi sama seperti reaktor nuklir modern dan reaktor purba itu diperkirakan berumur 2 miliar tahun.
Mungkinkah, analisa reaktor hydro elektik di Situs Gunung Padang ini salahsatunya?