Profesor Santos menunjukkan bukti-bukti ini dengan menganalisis peta Bathymetri Indonesia yang menunjukkan perairan dangkal di sekitar pulau-pulau seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Namun, kepergian Profesor Santos ke Indonesia terhenti karena meninggal dunia pada pertengahan tahun 2005, sebelum ia sempat mengunjungi Indonesia dan melakukan penelitian bawah laut di kedalaman 150-200 meter di perairan Indonesia, terutama di Laut Jawa.
Santos mendorong para peneliti untuk melanjutkan penelitian ini untuk membuktikan klaimnya.
Jika Indonesia terbukti sebagai Atlantis, wujudnya akan sangat besar. Klaim dunia Barat bahwa segala kebudayaan dan kemajuan yang berasal dari Eropa akan terguncang.
BACA JUGA:Banyak yang Tak Tahu, Ternyata Ada Hewan Langka di Gunung Rinjani, No 2 Sudah Langka!
Selain itu, teori tumbukan meteor sebagai penyebab awal dan akhir zaman juga akan ditantang. Profesor Santos juga menyoroti antara kajian agama dan pengetahuan, dan menyatakan pentingnya mengintegrasikan keduanya.
Meskipun klaim ini masih harus diteliti lebih lanjut dan membutuhkan bukti yang kuat, keberadaan Atlantis di Indonesia tetap menjadi misteri yang menarik dan akan terus menarik minat peneliti dan pecinta sejarah.
Dengan penelitian lebih lanjut, harapannya adalah kita dapat mengungkap kebenaran di balik legenda Atlantis dan memperluas pemahaman kita tentang sejarah peradaban manusia yang lebih komprehensif.*