Sriwijaya, Jejak Kekuasaan Maritim di Asia Tenggara

Kamis 20-07-2023,07:07 WIB
Reporter : Almi
Editor : Almi

Sriwijaya berhasil mengatasi serangan dari Kerajaan Medang pada awalnya, tetapi pada akhirnya, Medang berhasil merebut Palembang, ibu kota Sriwijaya, untuk sementara waktu. Kemunduran Sriwijaya juga terjadi karena beberapa faktor, seperti adanya pengendapan lumpur di Sungai Musi dan anak sungainya, sehingga mengurangi akses kapal dagang ke Palembang.

Selain itu, serbuan dari dinasti Chola di Koromandel, India selatan, pada tahun 1017 dan 1025 juga menjadi pukulan besar bagi Sriwijaya.


Kerajaan Sriwijaya, Siapakah Dia?--

BACA JUGA:Legenda Gunung Dempo, Kayu Abadi Hingga Penampakan Manusia Harimau? Ini Kisahnya!

Kerajaan Chola berhasil menaklukan sejumlah wilayah jajahan Sriwijaya, termasuk wilayah Nikobar, dan menawan raja Sriwijaya saat itu, Sangrama-Vijayottunggawarman. Sejak saat itu, Sriwijaya dianggap menjadi bagian dari kerajaan Chola, dan pengaruhnya semakin surut.

Penguasaan kerajaan Chola atas Sriwijaya berlangsung selama beberapa dekade, hingga akhirnya Sriwijaya memudar dan kemungkinan runtuh pada tahun 1025. Jejak kekuasaan dan kemunduran Sriwijaya tetap menarik perhatian para sejarawan dan peneliti, sebagai salah satu peradaban maritim yang memberikan kontribusi besar bagi sejarah Asia Tenggara.

BACA JUGA:Pesona Gunung Kawi, Misteri yang Tak Terlupakan, Simak Ceritanya!

Temuan-temuan dari prasasti dan catatan sejarah terus membantu mengungkap sejarah yang kaya dari kerajaan besar ini.  
Ini Bukti Nyata Kejayaan Kerajaan Sriwijaya,--

Kategori :