Sriwijaya, Jejak Kekuasaan Maritim di Asia Tenggara

Kamis 20-07-2023,07:07 WIB
Reporter : Almi
Editor : Almi

PAGARALAMPOS, COM - Kerajaan Sriwijaya, salah satu kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara pada abad ke-7 hingga ke-11, terus menarik perhatian para sejarawan dan peneliti.

Baru-baru ini, Prasasti Tanjore (1030) memberikan tambahan wawasan tentang wilayah kekuasaan Sriwijaya, yang termuat dalam daftar wilayah yang tercantum dalam prasasti tersebut. Daftar wilayah Sriwijaya dalam Prasasti Tanjore mencakup sejumlah kawasan, seperti Pannai, Malaiyur, Mayirudingam.

Kemuidian Ilangasokam, Mapappalam, Mevilimbangam, Valaippanduru, Talaittakkolam, Madamalingam, Ilamuridesam, Lamuri, Manakkavaram, Nikobar, Kadaram, dan Kedah.


Ilustrasi Jalur Perdagangan zaman Kerajaan Sriwijaya-Instagram-@graecentanus

BACA JUGA:Gunung Padang Indonesia! Satu Dari 7 Penemuan Kuno Di Dunia Yang Menakjubkan

Wilayah-wilayah ini mencerminkan ekspansi kekuasaan Sriwijaya di kawasan Asia Tenggara pada masa kejayaannya.

Sumber catatan sejarah dari Arab, khususnya Al Masudi, seorang musafir dan sejarawan Arab klasik pada tahun 955 M, menyebutkan kekayaan dan kebesaran Sriwijaya.

Dalam catatan tersebut, disebutkan bahwa Sriwijaya adalah kerajaan besar dengan armada laut yang kuat.

Kekuatan militer dan armada lautnya membuatnya sangat dominan di kawasan pelayaran dan perdagangan.

BACA JUGA:Manusia Harimau Gunung Dempo! Misteri Ribuan Tahun Yang Membuat Ngeri Tanah Air

Selain itu, Sriwijaya juga maju dalam bidang agraris, dengan tanah subur yang luas yang mencakup wilayah hingga seberang lautan.

Kemakmuran kerajaan ini tercermin dari hasil bumi yang berlimpah, seperti kapur barus, kayu gaharu, cengkih, kayu cendana, pala, kapulaga, dan gambir. Namun, kekuasaan Sriwijaya juga menghadapi tantangan dan konflik dengan kekuatan lain di kawasan Asia Tenggara.

Salah satu persaingan terbesar adalah dengan Kerajaan Medang di Jawa Timur.

BACA JUGA:Legenda Gunung Dempo, Kayu Abadi Hingga Penampakan Manusia Harimau? Ini Kisahnya!

Kedua kerajaan ini bersaing untuk menguasai jalur perdagangan maritim di kawasan tersebut.

Kategori :