Ketika Indonesia merdeka, sebagian keturunan suku Polahi masih tetap tinggal di hutan. Sikap anti penjajah dari masa lampau terus diwariskan secara turun-temurun, sehingga orang di luar suku Polahi dianggap sebagai penindas dan penjajah.
Hal ini membuat suku Polahi harus beradaptasi dengan kehidupan di hutan. Meskipun ada perubahan yang terjadi, tradisi pernikahan sedarah yang unik tetap menjadi bagian dari identitas suku Polahi.
Dengan cerita ini, kita dapat melihat keragaman suku bangsa dan keunikan tradisi yang ada di Indonesia. Suku Polahi menghadirkan gambaran yang unik tentang kehidupan dan nilai-nilai mereka yang berbeda dari budaya lainnya.
Suku Polahi, dengan tradisi pernikahan sedarahnya yang kontroversial, merupakan sebuah masyarakat yang terasing dan terpelihara di dalam hutan pedalaman Gorontalo.
BACA JUGA:Harta Karun Atlantis? Peneliti Berhasil Temukan Benda Ini Di Gunung Padang
Meskipun telah mengalami perubahan dalam hidup mereka menuju ke arah yang lebih modern, suku Polahi masih mempertahankan warisan budaya mereka yang unik.
Keunikan ini menjadi bagian dari identitas mereka sebagai suku yang pernah menjadi pelarian dari penjajahan Belanda dan hidup dalam keterasingan di tengah hutan.
Meskipun banyak misteri dan pertanyaan yang terkait dengan tradisi pernikahan sedarah di suku Polahi, cerita mereka menunjukkan keragaman budaya yang ada di Indonesia dan kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat terasing di pedalaman hutan.*