Gajah Mada sudah mengetahui rasa benci yang dipelihara Ra Tanca sebagaimana dirinya. Ia juga menyadari keinginan Ra Tanca untuk menghabisi Jayanegara saat sakit.
Karena itu, Gajah Mada sengaja memanggil Ra Tanca untuk mengobati sang raja dan membiarkan Tabib itu melampiaskan amarahnya kepada raja.
Gajah Mada Membenci Tabiat Buruk Jayanegara
Mengacu pada buku Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya karya Slamet Muljana, pandangan Krom yang menganggap Gajah Mada merupakan dalang di balik peristiwa itu memang benar.
--
3. Gajah Mada & Pasukan Bhayangkara Selamatkan Raja Majapahit dari Pemberontak
Gajah Mada memang diduga memiliki rasa tidak suka pada Jayanegara karena memiliki tabiat buruk dalam memimpin Majapahit.
Seperti anggota Dharmaputra lain, Gajah Mada juga tidak suka dengan Jayanegara karena bukan merupakan keturunan resmi kerajaan dan merupakan anak dari selir Raden Wijaya.
Karena sudah sejak dahulu kebiasaan raja-raja Jawa dahulu bahwa orang yang menjadi raja haruslah lahir dari permaisuri baik laki-laki atau perempuan.
BACA JUGA:Padahal Pajajaran Tak Bisa Dihancurkan Majapahit, Eh Ternyata Kalah Sama Kerajaan Satu Ini!
4. Berada di Lokasi yang Sama dengan Ra Tanca
Dugaan keempat adalah saat peristiwa pembunuhan Jayanegara oleh Ra Tanca, Gajah Mada berada di tempat itu tanpa diketahui oleh Ra Tanca.
Sehingga setelah Ra Tanca membunuh Jayanegara hingga tewas, Gajah Mada seketika muncul dan segera membunuh Ra Tanca hingga tewas di lokasi yang sama.
Pada saat peristiwa itu, Gajah Mada ada di tempat dan waktu yang sama. Sehingga keadaan ini menimbulkan tanda tanya seandainya Gajah Mada diadili.
Setidaknya Gajah Mada nantinya akan mendapat pertanyaan mengapa ia ada di kamar raja saat Ra Tanca melakukan pembunuhan dan tidak membawa ke pengadilan langsung.