Dari seluruh lapisan papan, tembakan meriamnya hanya kena ke 2 lapisan.
Bukan hanya itu saja, sejarah kapal militer Majapahit ini juga ada catatan Claudius Ptolemy sekitar tahun 100 M. Catatan itu berjudul Periplus Marae Erythraensis yang artinya catatan laut paling luar. (*)