Cara lainnya diakui Suhardi lagi adalah melakukan penelitian yang mendalam tentang Bahasa Besemah baghi.
Sayangnya diakuinya pula, di kalangan kampus, sangat minim mahasiswa yang memfokuskan penelitiannya pada Bahasa Besemah baghi.
“Kebanyakan meneliti sastra Besemah,”kata Suhardi yang kini rutin membimbing mahasiswa program pasca sarjana ini.
BACA JUGA:TAHU KAH? 68 Nama Pejuang Kemerdekaan Asal Kota Pagar Alam, Seluruhnya Putra Asli Suku Besemah Loh!
Paling tidak, melalui guritan-dan seni sastra Besemah lainnya-Mady sudah berupaya untuk memperkenalkan kembali Bahasa Besemah baghi.
Apalagi, kini Mady sudah dapat tempat yang pas untuk memperkenalkan kreativitasnya dalam bidang seni dan budaya yakni Kedai Kopi Asmara.
Raja, sang pemilik kedai itu pun menyambut antusias bila ada orang-orang yang ingin menunjukkan kreativitasnya dalam bidang seni dan budaya.
“Di Pagaralam ini banyak orang hebat,”ujar Raja.