Indonesia Punya Cerita, Inilah Cara Suku Besemah Memperhatikan Yatim Piatu dan Janda, Cus Simak BOS.

Indonesia Punya Cerita, Inilah Cara Suku Besemah Memperhatikan Yatim Piatu dan Janda, Cus Simak BOS.

Rumah adat baghi suku Besemah-Google.com-

PAGARALAMPOS.COM - Suku Besemah yang banyak mendiami Kota Pagar Alam menjadi salah stau Suku tertua di Propinsi Sumatera Selatan Indoneisa, 

Suku ini konan berasal dari kerajaan Majapahit, namun kebenaran dan kepastiannya asih harus dibuktikan dengan penelitian Ilmiah.

Namun yang pasti adat kebudayaan Suku Besemah Pagarala Sumsel ini sangat banyak dan menarik untuk di kupas dan di Bahas.

Adat istiadatnya sangat banyak dan masih terus dipelihara sampai saat ini yuk mimin bawak ke Suku Besemah Kota Pagaralam.

BACA JUGA:Jarang Orang Tau! Ini 4 Ban Motor yang Miliki Kualitas Mantap yang Tahan Lama

Kearifan lokal Besemah mencakup sampai ke aspek sosial budaynya, salahsatu buktinya adalah adanya perhatian besar terhadap anak umang (yatim piatu) dan kerbai jande (janda).

“Untuk anak umang, itu ditunakkah. Kalau kerbai jande dibiyekah. Ini salahsatu kebiasaan di Besemah. Di zaman sekarang disebut kearifan lokal,” ucap Satarudin Tjik Olah, anggota Lembaga Adat Besemah Satarudin Tjik Olah, ditemui Pagaralam Pos di kediamannya.

Anak umang ditunakkah artinya dijelaskan Satar, anak yatim piatu-bila sudah dewasa- segera dinikahkah.

Adapun yang bertugas menikahkannya disebutkan Satar, adalah seluruh masyarakat. Mereka semua ikut andil dalam membantu proses pernikahan sampai syukuran. 

BACA JUGA:SEDAP! Kuliner 'Nasi Samin' Khas Suku Besemah, Miliki Citarasa Timur Tengah Olahan Bapak-Bapak

Sebelumnya, para pemuka adat dan masyarakat berkumpul. Di sanalah, diutarakan tentang rencana menikahkan anak yatim piatu itu.

"Semua yang hadir dimintakan bantuannya,” urai Satar. Dengan cara begini, si anak umang tak perlu khawatir soal biaya dan lain sebagainya. 

Sementara kerbai jande dibiyekah, lanjut Satar adalah bermakna membantu kehidupan ekonomi seorang janda. Ia mencontohkan bila si kerbai jande sedang nugal sawah.

Maka, seluruh masyarakat wajib membantunya sampai selesai. “Prinsipnya gotong-royong membantu yang lemah,”ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: