Asmadi-seorang pemerhati dan penggali budaya Besemah- baru-baru ini, melihat secara langsung pementasan tunil di sebuah acara resepsi persedekan di suatu desa di Kecamatan Tanjung Sakti Kabupaten Lahat.
“Ditampilkan persis setelah do’a, ya semacam acara hiburan begitu,”ujar Madi Lany-sapaan akrabnya-saat ditemui Pagaralam Pos di kediamannya di kawasan Gang Rukun, Nendagung Kecamatan Pagaralam Selatan kemarin.
Menurut Mady, tunil yang dipentaskan di sebuah acara resepsi pernikahan di Tanjung Sakti itu diamainkan sebanyak empat orang wanita. Empat wanita ini memainkan peranannya yang masing-masing.
BACA JUGA:5 Suku di Provinsi Sumatera Selatan, Satu Diantaranya Miliki Hubungan Erat Dengan Suku Batak
“Ada yang berperan sebagai lelaki dewasa yang hobi membawa ayam jago,”ujarnya. Adapun isi cerita adalah menyangkut kehidupan warga sehari-hari.
Berdasarkan pengamatannya, kata Mady, tunil yang dipentaskan selama kurang lebih setengah jam itu sukses membuat para undangan yang memadati tenda terbahak-bahak.
“Setelah tunil, dilaksanakan hiburan lain, yakni gurita,” katanya.
Diawali Gladi Resik, Mental Harus Kuat
BUKAN perkara gampang untuk mementaskan tunil. Ibarat sebuah upacara bendera, maka sebelum digelar, para pemain tunil harus melaksanakan gladi resik dulu.
BACA JUGA:Semendo Salah Satu dari 5 Suku Asli Sumatera Selatan, Ternyata Berasal Dari Banten
“Latihan dulu. Waktunya bisa seminggu sebelum tunil digelar,” ujar Kasim yang karena memelihara jenggot panjang, sering disapa Kasim Janggut.
Dalam latihan itu, dilanjutkan Kasim, materi tunil yang akan dipentaskan dibahas secara bersama-sama. Bila sepakat dengan materi pementasan, barulah para pemain berbagi tugas dan peranannya masing-masing.
“Supaya benar-bersiap ketika nanti berada di atas panggung,”kata dia menjelaskan mengenai tujuan latihan.
Selain itu, ditambahkan Kasim yang sudah puluhan kali bertunil ini, mental para pemain harus dipastikan benar-benar kuat. Ini supaya nanti pada saat tampil, tidak terjadi kesalahan gegara ‘demam panggung’.
BACA JUGA:Makna Lagu 'Gending Sriwijaya, Bukti Pengaruh Kerajaan Sriwijaya Terhadap Perkembangan Asia Tenggara
Satu pemain saja grogi, kata Mady, dapat membuat skenario tunil menjadi berantakan.