Miliki Areal Kopi Terluas Tapi Produksi di Indonwsia Kalah dengan Brazil dan Vietnam

Jumat 12-05-2023,21:45 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Gusti

 

JAKARTA, PAGARALAMPOS.COM - Dengan sebaran areal perkebunan kopi yang luas di penjuru Nusantara, menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki lahan terluas dibandingkan dengan Brazil dan Vietnam.

Bicara lahan, merulakan fakta Indonesia yang palinguas. Dibandingkan Brazil hanya sekitar 600 ribu hektar sementara Vietnam tercatat hanya 400 ribu hektar.

Nah, tapi mengapa soal produktivitas masih kalah dari Brazil dan Vietnam. Perlu diingat, Brazil dikenal dengan produsen kopi Arabika terbesar di dunia. Sedangkan Vietnam penghasil Robusta terbesar di dunia.

Lantas, Indonesia yang tak dipungkiri miliki banyak sentra kopi Arabika dan Robusta. Sebut saja Aceh, Sumatera Utara (Mandailing), Sulawesi (Toraja), Bali (Kintamani), Papua (Wamena), Nusa Tenggara Timur (Flores) dan Sumatera Selatan (Pagar Alam, Lahat, Empat Lawang, OKU, Muara Enim).

Dari segi produktivitas, Brasil menempati urutan nomor satu, kemudian diikuti Vietnam, dan barulah Indonesia di posisi tiga.

BACA JUGA:80 % Sejuta Sambung Pucuk Kopi Dilakukan Monitoring

Dikutip laman dataindonesia.id, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi kopi di Indonesia mencapai 794.800 ton pada 2022.

Jumlahnya meningkat 1,10% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 786.191 ton.

Brasil mampu menghasilkan biji kopi 4 ton per hektare, Vietnam 3 ton per hektare, dan Indonesia hanya 600 kilogram per hektare.

Hal ini menjadi kegalauan para praktisi dan pecinta kopi di Indonesia. Selama ini pemerintah dinilai hanya fokus ke masalah pangan seperti padi, jagung, dan kedelai.

Yuk Simak, Ternyata Masalah Ini Penyebabnya

Selain masalah produktivitas, ada masalah lain yang membelit perkopian di Indonesia yakni ketidakadilan dari segi pendapatan antara petani yang bergerak di hulu dengan di hilir.

BACA JUGA:80 % Sejuta Sambung Pucuk Kopi Dilakukan Monitoring

Masalah ini harus ditangani lewat sistem agrobisnis perkopian nasional. Di tingkat petani sebaiknya dikembangkan kelembagaan petani seperti koperasi.

Kategori :