Sementara itu, peneliti guritan Besemah, Dr Suhardi, menyebutkan, para penggurit (penutur guritan) memiliki kecerdasan.
BACA JUGA:Tekankan Pentingnya Literasi dan Berbudaya
Alasannya, berdasarkan penelitiannya, para penggurit tidak menghafal lebih dahulu guritan yang akan dituturkannya.
“Diciptakan spontan saja. Seperti ada gudang kosa kata di dalam kepala penggurit itu,” papar Suhardi, ketika ditemui.
Bagi Suhardi, para penggurit tersebut adalah orang-orang yang berjasa bagi keberlangsungan guritan.
Karena itu, Suhardi mengusulkan para penggurit besemah mendapatkan reward alias penghargaan.
BACA JUGA: 9 Fakta Unik Uma Lengge, Wisata Budaya Di Kabupaten Bima NTB
“Sudah saya usulkan agar penggurit mendapat gelar maestro,” ungkapnya.*