BACA JUGA:Berwisata Religi ke Masjid Taqwa Seluruh prosesnya terbilang mirip dengan pembuatan cairan FAA. Perbedaannya terletak pada fungsinya sebagai upaya memperbagus pertumbuhan akar dan batang tanaman. Dengan demikian, pemberian cairan kalsium itu harus disiramkan langsung ke media tanam. ’’Prinsipnya, memecah protein yang ada di bahan-bahan tersebut sampai molekul terkecil supaya lebih mudah dicerna tanaman,’’ paparnya. Tapi, sebelum difermentasi, cangkang telur tidak boleh hancur menjadi bubuk karena akan menyulitkan saat proses penyaringan.
BACA JUGA:Harus Paham, Ini Penyebab Motor Sering Mati saat Hujan Shien menyarankan, paling tidak cangkang telur hancur berukuran kecil saja. Dua cairan itu dapat disimpan selama satu tahun dalam wadah tertutup. Jika telah melewati masa tersebut, dapat diberi molase secukupnya agar kembali aktif. Menurut Shien, dibutuhkan ketelatenan saat bercocok tanam agar tanaman kian sehat.
BACA JUGA:Mesin Mobil Kurang Bertenaga, Ini Penyebabnya Bahkan, dia juga memiliki compost bag untuk sisa makanan seperti kulit buah atau daun. Cukup diletakkan hingga hancur menjadi pupuk. Shien mengatakan menggeluti dunia tanaman hidroponik dan hias sejak 2017. Hingga, dia semakin tertarik pada tanaman buah dan bunga.
BACA JUGA:Wajib coba!!! Ini 5 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Membuat Mentalmu Lebih Kuat
’’Karena lebih penasaran dengan tanaman yang menghasilkan,’’ katanya.*