PAGARALAMPOS.COM - Ternyata ada banyak makanan aneh di Indonesia tapi enak dan bisa jadi alternatif pangan yang bergizi lho.
Keanekaragaman suku bangsa dan juga bentang alam yang luas serta beragam, membuat banyaknya pilihan tradisi kuliner.
Alam Indonesia yang kaya akan flora dan fauna pun menjadikan masyarakat mempunyai banyak alternatif bahan makanan.
Berikut ini beberapa makanan yang dianggap aneh di Indonesia tapi cukup enak sebagai alternatif pangan.
BACA JUGA:8 Kuliner Jakarta Timur yang Enak dan Wajib Dicoba
1. Jus Cacing Tanah
Cacing tanah sebenarnya berprotein tinggi. Hewan invertebrata yang suka menggeliat di tanah ini juga biasa dijadikan bahan obat tipus lho. Namun, pengolahannya tentu saja berbeda. Tidak langsung dimakan mentah, oke? Cacing tanah diolah dengan cara dikeringkan.
Setelah kering, dijadikan serbuk halus sampai tidak kelihatan bahwa itu cacing tanah. Lalu, dibuat jus deh. Bukan langsung memasukkan cacing tanah, lalu dijus ya!
Untungnya, cacing tanah merupakan resep obat turun-temurun bagi sebagian orang untuk mengatasi anak sulit makan. Bagaimana, tertarik?
2. Ulat Sagu
Ulat sagu merupakan hewan yang hinggap di pohon sagu yang sudah mati. Selain pohon sagu, hewan ini juga hinggap di pohon kelapa mati. Ulat ini sebenarnya menjadi perantara pembusukan tumbuhan, pun juga masih dalam tahap perkembangan sebelum menjadi kumbang.
BACA JUGA:10 Rekomendasi Merk Sepatu Pria Terkenal, Serta Cara Merawatnya
Ulat sagu tenar di masyarakat Papua dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Masyarakat setempat mengonsumsinya karena banyak mengandung vitamin dan protein tinggi, apalagi bila dimakan mentah sambil dibumbu sate. Hmm, nyam!
3. Sate Biawak
Sama halnya dengan sate ular, daging biawak mengandung protein tinggi dan berkhasiat menambah kejantanan para pria. Stamina pria pun bertambah, begitu klaimnya. Selain daging, lemaknya dimanfaatkan untuk bahan minyak oles dan juga sate. Sate biawak sering disebut “nyambik”, menurut orang Jawa. Biawak ini juga hidup di daerah sekitar sungai atau danau. Biawak juga termasuk hewan langka dan pendukung rantai makanan. Seharusnya sih tidak dikonsumsi. Bagaimana menurutmu?