PAGARALAM, PAGARALAMPOS.COM - Ini Sejarah dan Misteri Makam di Lombok Tengah sebuah makam biasanya berada di darat.
Namun, siapa sangka kalau terdapat makam juga di tengah Bendungan Batujai, Praya Barat, Lombok Tengah (Loteng).
Makam itu merupakan milik Sayyid Muhammad Soleh Bin Sayyid Anwar yang dikenal masyarakat setempat sebagai seorang wali. Di tengah Bendungan Batujai berdiri bangunan makam yang ramai diziarahi warga, tidak terkecuali di bulan Ramadan ini.
Makam tersebut disebut sudah ada sejak tahun 1972, dan sering diziarahi oleh almaghfurlah TGH. Najamudin Makmun, salah satu tokoh dari pondok pesantren Muhajirin.
BACA JUGA:7 Destinasi Wisata Terfavorit di Purwodadi, Cocok Untuk Hunting dan Piknik
Diceritakan Penjaga Makam Bendungan Batujai, H. Ahmad Fatonisaat bahwa saat makam pertama kali dibangun lokasi yang ada saat ini adalah pemukiman yang dikenal dengan Lingkungan Tiwu Lekong. Lingkungan itu masih masuk ke Kelurahan Prapen, Kecamatan Praya.
Beberapa tahun kemudian terjadi pengembangan bendungan di wilayah tersebut, sehingga posisi makam yang ada menjadi persis di tengah-tengah Bendungan Batujai.
Makam yang diinisiasi pembangunannya oleh almagfurlah TGH. Usman Najamudin, putra TGH. Najamudin yang juga sering berziarah ke sana. Sementara bentuk bangunannya adalah inisiasi dari almaghfurlah TGH. Tretetet atau yang akrab disapa Abah Saleh.
Akhirnya, bangunan makam pun diresmikan pada tahun 2020 lalu dengan luas sekitar 7x6 meter. Saat ini lokasi makam tersebut bisa menampung sekitar 100 orang peziarah.
BACA JUGA:7 Tempat Wisata Kuliner Terbaik di Samarinda
Untuk bisa sampai ke makam tersebut, peziarah membutuhkan waktu sekitar 10 menit perjalanan dari pinggir bendungan dengan menggunakan perahu nelayan ketika air bendungan sedang besar. Tidak hanya masyarakat lokal, peziarah makam tersebut banyak juga yang berasal dari luar daerah hingga luar negeri
Sebuah makam biasanya berada di darat. Namun, siapa sangka kalau terdapat makam juga di tengah Bendungan Batujai, Praya Barat, Lombok Tengah (Loteng). Makam itu merupakan milik Sayyid Muhammad Soleh Bin Sayyid Anwar yang dikenal masyarakat setempat sebagai seorang wali. Di tengah Bendungan Batujai berdiri bangunan makam yang ramai diziarahi warga, tidak terkecuali di bulan Ramadan ini.
Makam tersebut disebut sudah ada sejak tahun 1972, dan sering diziarahi oleh almaghfurlah TGH. Najamudin Makmun, salah satu tokoh dari pondok pesantren Muhajirin.
Diceritakan Penjaga Makam Bendungan Batujai, H. Ahmad Fatonisaat bahwa saat makam pertama kali dibangun lokasi yang ada saat ini adalah pemukiman yang dikenal dengan Lingkungan Tiwu Lekong. Lingkungan itu masih masuk ke Kelurahan Prapen,
BACA JUGA:7 Tempat Wisata di Rejang Lebong Terbaru dan Populer