“Juga sebagai tanda kenang-kenangan. Bahwa mereka sudah datang ke dalam persedekahan itu,” sambungnya.
Ketika tiba di rumah, orang yang diberi ibatan tersebut dapat membukanya. Di sinilah, isi ibatan bisa dinikmati semua anggota keluarga yang ada. Pada akhirnya semua anggota keluarga juga mencicipi makanan dari orang yang bersedekah itu.
Tetap Lestari Isi Berubah
Satar menyatakan, tradisi memberikan ibatan saat sedekah itu sampai sekarang masih ada. Hampir semua warga besemah kata dia, masih menerapkan tradisi itu. “Masih tetap lestari. Tengoklah dalam persedekahan-persedekahan,” ucapnya.
Meskipun begitu diakuinya, isi daripada ibatan itu sudah mengalami perubahan. Hal ini menurut Satar, kerana faktor kemajuan zaman. Dalam ibatan ngambur dicontohkannya, ada makanan ringan seperti kerupuk dan roti. “Tapi, tujuannya tetap sama. Sebagai bentuk ungkapan rasa syukur,” tuturya.*