"Tapi saya pernah pada saat itu, masih kelas 3 SMA, saya tidak mengerti karena tidak ada keluarga polisi dan juga tidak tahu mana yang Akpol mana yang Bintara, dan pada saat itu juga minimnya internet di kampung saya, sudah ada (internet) tapi susdah dapetinnya," ucap AKP Rita.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Resmikan Perluasan Bandara Komodo Labuan Bajo
"Waktu itu saya belum lulus (SMA) saya nekat ke Polres Lombok Timur. Nah, di sana saya dateng dan dipos penjagaan saya bilang 'pak, saya mau daftar polisi' gitu kan, iya dengan polosnya, jadi saya dulu pakai motor dari Pringgabaya ke Polres Lombok Timur, di sana pak polisinya bilang 'adek sudah lulus?', 'nggak, saya belum lulus', jadi waktu itu harus lulus dulu harus ada ijazah baru bisa daftar, jadi yaudah saya kembali pulang," sambungnya.
Fakta lain adalah AKP Rita ternyata pernah mengikuti tes masuk pramugari setelah adanya agent pramugari yang datang ke sekolahnya.
BACA JUGA:Layani 103 KPM Ambil Pergantian KKS
AKP Rita kemudian mencoba mengikuti tes dan hanya berpikir untuk bisa mendapat pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya.Singkat cerita, AKP Rita menjadi satu-satunya wanita di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang lulus tes masuk calon pramugari udara.
Akan tetapi, ternyata orangtua tidak mengizinkan AKP Rita untuk bekerja sebagai pramugari karena jaraknya yang jauh.
"Saya pulang, bawa surat kelulusan, saya tunjukkan surat itu ke orangtua saya, itu tahun 2010, kemudian orangtua saya langsung nggak merespons," paparnya.
BACA JUGA:Fauzan Ingatkan ASN Empat Lawang
"Jadi, yasudah, mereka (orangtua) bilang lebih baiknya kamu coba IPDN aja. Iya (orangtua tidak merestui), katanya jauh gitu, kan kalau IPDN itu kan bisa pulang kampung lah," tambahnya.
Akhirnya, AKP Rita mengikuti tes angkatan kepolisian (akpol) dan juga PENDIDIKAN. Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di hari yang sama. (disway/min1)