Pemkot PGA

Sejarah Museum Mulawarman: Jejak Kerajaan Kutai di Tepi Mahakam!

Sejarah Museum Mulawarman: Jejak Kerajaan Kutai di Tepi Mahakam!

Sejarah Museum Mulawarman: Jejak Kerajaan Kutai di Tepi Mahakam!-net: foto-

PAGARALAMPOS.COM - Museum Mulawarman adalah salah satu museum bersejarah yang terletak di Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Berdiri megah di tepi Sungai Mahakam, museum ini menyimpan jejak sejarah panjang Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, salah satu kerajaan tertua dan terbesar di Nusantara.

Bangunan yang kini menjadi museum dulunya merupakan Keraton Kutai atau Istana Kedaton, pusat pemerintahan dan kediaman para raja.

Asal-Usul dan Pendirian

BACA JUGA:Sejarah Jembatan Cirahong: Ikon Peninggalan Kolonial di Perbatasan Tasikmalaya dan Ciamis!

Bangunan utama Museum Mulawarman didirikan pada tahun 1932 oleh Pemerintah Hindia Belanda. Istana ini dibangun untuk Sultan Aji Muhammad Parikesit, raja ke-19 sekaligus sultan terakhir Kutai Kartanegara.

Arsitekturnya merupakan perpaduan antara gaya kolonial Eropa dan unsur budaya lokal, sehingga menampilkan kemegahan sekaligus nuansa tradisional.

Setelah Indonesia merdeka, Keraton Kutai tetap menjadi kediaman resmi sultan hingga tahun 1960-an. Namun, pada tahun 1971, bangunan tersebut diserahkan kepada pemerintah Indonesia.

Pemerintah kemudian memugar dan meresmikannya sebagai Museum Mulawarman pada 25 November 1971 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Sjarif Thajeb.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Jembatan Ancol: Saksi Bisu Perjalanan Jakarta dari Masa ke Masa!

Nama "Mulawarman" diambil dari Raja Mulawarman Nala Dewa, penguasa besar Kerajaan Kutai Martadipura yang dikenal dari Prasasti Yupa, salah satu bukti tertua peradaban Hindu di Indonesia.

Koleksi dan Warisan Budaya

Museum Mulawarman menyimpan lebih dari sekadar benda sejarah. Di dalamnya tersimpan warisan budaya, tradisi, dan kehidupan kerajaan Kutai. Beberapa koleksi utama museum ini antara lain:

Singgasana Sultan dan Permaisuri, lengkap dengan payung kebesaran dan peralatan kerajaan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait