Sejarah Museum Mulawarman: Jejak Kerajaan Kutai di Tepi Mahakam!
Sejarah Museum Mulawarman: Jejak Kerajaan Kutai di Tepi Mahakam!-net: foto-
BACA JUGA:Sejarah Gunung Ciremai: Jejak Alam dan Legenda di Puncak Jawa Barat!
Prasasti Yupa Replika, tugu batu bertuliskan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta yang menceritakan silsilah Raja Mulawarman.
Perhiasan dan busana adat kerajaan, termasuk mahkota, kalung, gelang, serta pakaian resmi sultan dan para bangsawan.
Meja tamu hadiah dari Ratu Belanda Wilhelmina, yang menggambarkan hubungan baik antara Kesultanan Kutai dan pemerintah kolonial.
Barang-barang porselen Cina, senjata tradisional (mandau, keris), gamelan, hingga naskah kuno.
BACA JUGA:Sejarah Gedung Harmoni: Jejak Keemasan Batavia yang Hilang di Tengah Modernisasi Jakarta!
Di halaman museum juga terdapat pendapa dan patung-patung pahlawan Kutai serta pemakaman raja-raja Kutai yang menambah suasana historis.
Arsitektur dan Keunikan Bangunan
Bangunan museum memiliki empat lantai dengan ruang-ruang besar. Bagian depan dihiasi pilar tinggi ala Eropa, sementara interiornya mencerminkan nuansa kerajaan dengan ukiran kayu khas Dayak-Kutai.
Jendela-jendela besar menghadap Sungai Mahakam, memberikan pemandangan indah sekaligus simbol keterikatan antara kerajaan dan sungai sebagai jalur perdagangan utama masa lalu.
BACA JUGA:Sejarah Gedung Harmoni: Jejak Keemasan Batavia yang Hilang di Tengah Modernisasi Jakarta!
Atap bangunan juga menampilkan ornamen berbentuk naga dan burung enggang—simbol kejayaan dan kewibawaan dalam budaya Kutai dan Dayak.
Peran Museum Mulawarman Saat Ini
Kini, Museum Mulawarman tidak hanya menjadi tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga pusat edukasi, pariwisata, dan pelestarian budaya.
Setiap tahun, museum ini menjadi lokasi penyelenggaraan acara adat besar seperti Erau Festival, sebuah upacara tradisional Kerajaan Kutai yang menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
