Pemkot PGA

Karangetang, Api Abadi dari Utara Sulawesi: Sejarah Letusan dan Kehidupan di Kaki Gunung

Karangetang, Api Abadi dari Utara Sulawesi: Sejarah Letusan dan Kehidupan di Kaki Gunung

Karangetang, Api Abadi dari Utara Sulawesi: Sejarah Letusan dan Kehidupan di Kaki Gunung-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM - Gunung Karangetang, yang juga dikenal sebagai Gunung Api Siau, termasuk dalam deretan Gunung berapi paling aktif di Indonesia.

Terletak di Pulau Siau, wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, puncaknya kini mencapai sekitar 1.784 meter di atas permukaan laut.

Dengan tingkat aktivitas vulkanik yang tinggi, Karangetang menjadi objek penting dalam pemantauan kegempaan dan memiliki dampak besar terhadap kehidupan warga setempat.

 Asal-usul Nama dan Posisi Geologis

Nama Karangetang berasal dari bahasa lokal yang mencerminkan energi panas yang dihasilkan gunung tersebut.

Gunung ini berdiri di jalur Cincin Api Pasifik, area tektonik paling aktif di dunia. Proses terbentuknya dipengaruhi oleh pertemuan antara Lempeng Laut Filipina dan Lempeng Eurasia, yang membentuk gugusan pegunungan api di kawasan utara Indonesia.

BACA JUGA:Rekomendasi Wisata Pekanbaru: Menjelajahi Pesona Alam, Budaya, dan Sejarah di Ibu Kota Riau!

BACA JUGA: Jejak Sejarah Suku Zulu: Bangsa Pejuang yang Mengukir Legenda Afrika Selatan

 Sejarah Aktivitas Erupsi

Karangetang telah menunjukkan aktivitas vulkanik sejak abad ke-17, dengan catatan letusan pertama pada tahun 1675.

Sejak itu, tercatat lebih dari 40 kali erupsi, baik yang bersifat efusif (mengeluarkan lava secara perlahan) maupun eksplosif (melepaskan abu dan material pijar). Beberapa letusan besar terjadi pada 1992, 2009, 2011, dan 2015, menyebabkan kerusakan infrastruktur serta memaksa evakuasi warga.

Saat ini, PVMBG terus melakukan pemantauan intensif untuk mencegah risiko bencana lebih lanjut.

Masyarakat di Kaki Gunung

Walau berisiko tinggi, masyarakat tetap memilih menetap di lereng Gunung Karangetang. Abu vulkanik yang menyuburkan tanah menjadi berkah bagi kegiatan pertanian.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait